Emas Menurun, Minyak Bertahan Di Level $ 45

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Rifan Financindo - Semarang, Emas mempertahankan penurunan tertajam dalam sebulan seiring orang Amerika mempersiapkan diri untuk memberikan suara mereka dalam pemilihan presiden AS, dengan Goldman Sachs Group Inc mengatakan bahwa capres dari partai Demokrat Hillary Clinton lebih mungkin untuk memenangkan pemilihan ketimbang Donald Trump.
Bullion untuk pengiriman segera diperdagangkan di level $ 1,283.85 per ounce pada pukul 9:53 pagi waktu Singapura dari level $ 1,281.64, menurut harga publik Bloomberg. Pada hari Senin, harga merosot 1,8 persen, yang merupakan penurunan harian terbesar sejak 4 Oktober, pada spekulasi bahwa kemungkinan kemenangan bagi Clinton telah membaik sehingga menyakiti permintaan haven.
Bullion telah berayun dalam beberapa pekan terakhir karena investor mencermati kampanye di AS, dengan perkembangan dukungan Trump melambungkan permintaan untuk havens, bahkan di saat Federal Reserve terlihat bergerak lebih dekat untuk melakukan kenaikan suku bunga pertama di tahun ini. Logam mulia turun pada hari Senin setelah Federal Bureau of investigasi membersihkan nama Clinton dari tindak pidana dalam penanganan e-mail nya yang langsung mengirim dolar ke posisi yang lebih tinggi. Goldman Sachs tetap berada dalam pandangannya untuk rata-rata harga emas tiga dan enam bulan di level $ 1.280 per ounce, dan harga perkiraan jatuh menjadi $ 1.250 untuk 12 bulan. .
Minyak diperdagangkan mendekati level $ 45 per barel seiring pemilih mempersiapkan diri untuk pergi ke tempat pemungutan suara untuk melakukan pemilihan presiden AS dan sebelum data stok minyak mingguan pemerintah yang diperkirakan akan menunjukkan stok bertambah dalam konsumen minyak mentah terbesar di dunia ini.
Futures sedikit berubah di New York setelah naik 1,9 persen pada hari Senin, yang merupakan kenaikan terbesar dalam lebih dari dua minggu. Ekuitas di Asia mengikuti saham AS yang lebih tinggi setelah jajak pendapat menunjukkan Hillary Clinton mengungguli Donald Trump. Stok minyak mentah naik 1,5 juta barel pekan lalu, menurut survei Bloomberg sebelum laporan Energy Information Administration pada hari Rabu. Itu akan menjadi kenaikan mingguan kedua stok minyak nasional.
West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember di $ 44,91 per barel di New York Mercantile Exchange, naik 2 sen, pada pukul 08:53 pagi waktu Hong Kong. Kontrak tersebut naik 82 sen ke level $ 44,89 pada hari Senin yang merupakan kenaikan terbesar sejak 19 Oktober. total volume perdagangan yakni sekitar 80 persen di bawah rata-rata 100-hari.
Brent untuk pengiriman Januari bertambah 57 sen, atau 1,3 persen, ke level $ 46,15 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, Senin. Minyak mentah acuan global mengakhiri sesi dengan premi 68 sen untuk WTI Januari. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah