Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2021

Harga Emas Melonjak Terdorong Perlambatan Ekonomi AS

Gambar
  PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG  - Harga emas naik pada perdagangan Kamis karena permintaan akan aset safe haven terangkat. Permintaan emas melonjak disebabkan pelemahan dolar AS dan juga data laju pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) yang melambat. Mengutip CNBC, Jumat (29/10/2021), harga emas di pasar spot naik 0,3 persen menjadi USD 1.801,43 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka AS ditutup naik 0,2 persen menjadi USD 1.802,6 per ounce. "Pertumbuhan ekonomi melambat di AS dan itu akan mendukung pasar emas dalam perspektif bahwa the Federal Reserve (the Fed) akan cenderung mengurangi pembelian aset lebih cepat atau prospek suku bunga yang lebih tinggi akan dibatasi," kata Direktur Perdagangan Logam Mulia High Ridge Futures David Meger. Produk domestik bruto AS naik 2 persen secara tahunan di kuartal III 2021. Kebangkitan ekonomi dunia karena penurunan kasus COVID-19 memperketat rantai pasokan global, yang menyebabkan kekurangan barang sehingga menghambat pen

Harga Emas Dunia Stabil Usai Bergerak Turun Naik

Gambar
  PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG  - Kenaikan pendapatan perusahaan teknologi mendorong beberapa investor memilih aset berisiko dan menurunkan harga emas dunia yang sempat turun naik. Ini meskipun ada penurunan dalam imbal hasil obligasi AS dan dolar yang lebih lemah membatasi kerugian. Melansir laman Nasdaq, Kamis (28/10/2021) harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi USD 1.785,55 per ons, setelah penurunan tajam di sesi sebelumnya. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember turun 0,2 persen menjadi USD 1.790,40 per ounce. Laporan perusahaan cukup mengesankan dan itu mengejutkan banyak orang ... Saham teknologi AS adalah tempat favorit bagi banyak investor, yang meredam permintaan tempat berlindung yang aman saat ini," kata Edward Moya, Analis Pasar Senior di broker OANDA. Tercatat jika saham pada sektor teknologi AS naik sekitar 0,2 persen menyusul laporan kuartalan yang kuat dari pemilik Google Alphabet Inc dan Microsoft Corp. Menawarkan sedikit

Menguat Lagi, Harga Minyak Tembus Level Tertinggi sejak 2014

Gambar
  PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG  - Harga minyak naik tipis ke level tertinggi sejak 2014 pada akhir perdagangan Selasa (26/10/2021) waktu New York, didukung oleh kekurangan pasokan global dan permintaan yang kuat di Amerika Serikat sebagai konsumen terbesar dunia.  Mengutip Antara, Rabu (27/10/2021), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik 41 sen atau 0,5 persen menjadi menetap di US$86,40 per barel.  Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Desember berakhir 89 sen atau 1,1 persen lebih tinggi di US$84,65 per barel. Itu adalah penutupan tertinggi untuk kedua acuan global sejak Oktober 2014. Reli terjadi menjelang laporan persediaan AS dari American Petroleum Institute (API) pada Selasa (26/10/2021) dan Badan Informasi Energi AS (EIA) pada Rabu waktu setempat. Analis memperkirakan data persediaan mingguan minyak AS terbaru menunjukkan peningkatan 1,9 juta barel dalam stok minyak mentah.  "Krisis energi m

KKKS Minta Insentif untuk Pacu Produksi

Gambar
  PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG  - Para kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) mengharapkan sejumlah kemudahan dan keringanan dari negara dalam upaya mencari, serta memproduksikan minyak dan gas bumi atau migas saat ini.  “Misalnya itu, semua yang Pertamina di Kalimantan Timur ini, semua minta insentif,” kata Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman, Senin (25/10/2021).  Fatar menuturkan, insentif yang diinginkan adalah keringanan pajak atau mengurangi jenis-jenis pajak yang harus dibayarkan untuk KKKS bagi hasil. Selain itu, KKKS juga meminta penambahan bagian dari bagi hasil minyak atau gas, serta ada kredit investasi sebagai tambahan modal bagi operator.  Sementara itu, untuk kontraktor yang bekerja dengan sistem gross split meminta bagiannya ditambah. Menurutnya, para kontraktor akan kesulitan melakukan pengembangan lapangan migas yang dikelola tanpa insentif, sedangkan mereka dituntut untuk terus meningkatkan produksi.  “Seperti say

Harga Emas 24 Karat di Pegadaian, Senin 25 Oktober 2021

Gambar
  PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG  - Harga emas 24 karat yang dijual di Pegadaian pada Senin (25/10/2021) tidak berubah dari hari sebelumnya, baik untuk cetakan Antam maupun UBS.  Berdasarkan informasi yang ada pada laman resmi Pegadaian pada hari ini, harga emas 24 karat UBS ukuran terkecil yakni 0,5 gram dijual seharga Rp487.000, atau tidak berubah dari hari sebelumnya.  Selanjutnya, untuk harga emas UBS ukuran 1 gram, Pegadaian menjualnya seharga Rp913.000, juga tidak berubah dari harga Minggu (24/10). Harga emas Antam ukuran terkecil yang tersedia seberat 2 gram dibanderol dengan harga Rp1.867.000, sama dengan harga kemarin. Adapun, UBS dengan ukuran yang sama hari ini dijual seharga Rp1.810.000, tidak berubah dari harga kemarin. Emas 24 karat Antam dengan ukuran 5 gram saat ini dibanderol Rp4.587.000 dan emas UBS dengan berat yang sama dihargai Rp4.472.000.  Kemudian untuk cetakan 10 gram harga emas UBS dipatok Rp8.894.000, sedangkan emas 24 karat Antam tembus Rp9.117.000. 

Cadangan di AS Menyusut, Harga Minyak Mentah Menguat

Gambar
  PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG  - Harga minyak mentah menguat pada akhir perdagangan Rabu (20/10/2021), setelah persediaan minyak mentah AS di situs penyimpanan terbesar negara itu mencapai level terendah dalam tiga tahun.  Dilansir Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember menetap di US$85,82 per barel, naik 0,9 persen atau 74 sen sekaligus mencapai level tertinggi sejak Oktober 2018.  Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk kontrak November, yang berakhir pada Rabu (20/10/2021), ditutup menguat 91 sen atau 1,1 persen ke US$83,87 per barel. Kontrak WTI yang lebih aktif untuk pengiriman Desember menetap naik 98 sen menjadi US$83,42 per barel. Harga minyak mentah telah meningkat karena pasokan semakin ketat, dengan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mempertahankan peningkatan pasokan yang lambat daripada intervensi untuk menambah lebih banyak barel ke pasar, dan karena permintaan AS telah meningkat. Secara global, par

Penguatan Rupiah Dibayangi Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS

Gambar
  PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG  - Nilai tukar rupiah pada Selasa diperkirakan terkoreksi. Hl ini lantaran pergerakan rupiah akan dipengaruhi kenaikan imbal hasil atau yield obligasi pemerintah Amerika Serikat. Pada pukul 9.37 WIB, rupiah masih menguat 25 poin atau 0,18 persen ke posisi Rp14.085 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.110 per dolar AS. "Rupiah kemungkinan akan melemah karena dampak dari kenaikan imbal hasil US treasury," kata analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/10/2021). Menurut Rully, perlu diwaspadai risiko terkait krisis energi, serta permasalahan ekonomi di AS dan Tiongkok. Ekspektasi akan inflasi AS yang terus mengalami kenaikan dinilai dapat terus berdampak kepada pergerakan imbal hasil US treasury atau obligasi AS ke depan dan ada kemungkinan pertengahan November The Fed akan mulai melakukan tapering. "Selain itu, pasar juga menunggu hasil Rapat Dewan Gubern