PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

RIFAN FINANCINDO 

RIFAN FINANCINDO - SEMARANG, Petugas Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta memeriksa lokasi puluhan kambing mati secara misterius, di Desa Sumberkerang dan Desa Banyuanyar Lor, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo, Senin (28/8/2017).

Selain memeriksa kambing yang tersisa di dua desa tersebut, petugas juga memberikan vitamin dan nutrisi agar kambing yang masih hidup tidak terjangkit penyakit dan mati seperti kambing-kambing lainnya.

Petugas juga mengambil sampel untuk diuji laboratorium, untuk dibawa ke Yogyakarta. Namun sejauh ini petugas memastikan bahwa penyebab kematian kambing tersebut bukan karena antraks. Sebab hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan penyakit tersebut.

Menurut dr Enggar Kumalawati, petugas Balai Besar Veteriner Wates Yogyakarta, pihaknya telah memeriksa lanjutan sisa kambing yang masih hidup. Sebelumnya, sample feses, darah, pakan ternak dan air sudah dikirim ke Yogyakarta.
Petugas mengambil sample kambing mati untuk diteliti/Petugas mengambil sample kambing mati untuk diteliti/ Foto: M Rofiq

"Kami belum berani memastikan, karena masih menunggu hasil uji laboratorium yang berada di Yogyakarta. Fenomena ini belum menjadi wabah, karena baru terjadi di dua desa di Kabupaten Probolinggo," jelas dr Enggar Kumalawati di lokasi.

Yang jelas, kata dia, penyebab kematian kambing itu dipastikan bukan dari penyakit antraks. Pihaknya masih perlu melakukan uji laboratotium lanjutan agar bisa memastikan dengan hasil yang maksimal.

Hingga kini, kambing milik warga yang mati sebanyak 64 ekor. Jumlah kambing mati ini bertambah 8 ekor, karena sebelumnya kambing yang mati sebanyak 56 ekor. Sementara kondisi kambing yang masih hidup saat ini kondisinya juga mulai melemah.

"Kambing yang masih hidup sebagian ada yang lemah dan ada pula yang tetap sehat. Namun, juga harus waspada dengan serangan virus atau lainnya," jelasnya.

Petugas mengimbau masyarakat yang masih memelihara ternak kambing, benar-benar menjaganya dengan baik. Pasalanya, hewan ternak kambing sangat mudah diterpa virus dan penyakit. 
Dinas Kesehatan Provinsi Jatim menyelidiki dan meneliti penyebab matinya 64 kambing di Desa Sumber Kerang dan Banyu Anyar Lor. Petugas menyebut bahwa kambing mati bukan karena penyakit, tetapi karena gigitan anjing liar.

"Kejadian yang mengakibatkan kematian puluhan kambing di dua desa di Kabupaten Probolinggo, bukan karena penyakit hewan menular strategis dan zonosis atau antraks. Akan tetapi diakibatkan gigitan anjing liar," ujar Kasi Kesehatan Pencegahan dan Pemeliharaan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Iswahyudi, Selasa (29/8/2017).

Iswahyudi berkesimpulan seperti itu setelah melakukan investigasi lapangan dan melakukan kajian epidemiologi serta memperhatikan hasil uji laboratorium.

Iswahyudi menyebut, untuk diagnosa terkait kemungkinan adanya penyebab lain, pihaknya masih menunggu uji laboratorium dari Balai Besar Veteriner Wates Jogjakarta. Sambil menunggu hasil laboratorium, Iswahyudi mengimbau pemilik kambing agar memagari kandangnya.

"Menginstruksikan agar kandang dipagar, semua anjing peliharaan dikandangkan, dan melakukan pengawasan terhadap anjing liar," tandas Iswahyudi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah