AS Sebut ISIS Umumkan Keadaan Darurat di Suriah



Rifan Financindo Berjangka Semarang - Pejabat militer Amerika Serikat (AS) menyebut kelompok teroris Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mulai terkepung di Raqqa, Suriah. Keadaan darurat dilaporkan mulai diberlakukan di wilayah, yang selama ini menjadi ibu kota Daulah Islamiyah yang diklaim ISIS.

"Kami telah melihat adanya pengumuman keadaan darurat di Raqqa, apapun itu artinya," tutur Kolonel Steve Warren, yang merupakan juru bicara koalisi anti-ISIS yang dipimpin AS, kepada wartawan seperti dilansir CNN, Senin (16/5/2016).

"Kami tahu musuh merasa terancam, seharusnya mereka memang begitu," imbuhnya.

Laporan berbagai media mengindikasikan bahwa ISIS mulai memindahkan anggota-anggotanya di sekitar Raqqa. ISIS juga berusaha menyiagakan anggotanya di sejumlah area tertentu demi melindungi target potensial dari serangan udara dan serangan darat.

"Mereka (ISIS) melihat Pasukan Demokratis Suriah, bersama dengan Koalisi Arab Suriah, bermanuver ke timur dan juga barat. Keamanan di kedua area ini semakin meningkat, dan Pasukan Demokratis Suriah semakin mampu membangkitkan kekuatan tempur mereka di area-area tersebut," terang Warren.

Koalisi anti-ISIS meyakini ISIS merespons kedua manuver tersebut. "Kami mendapat laporan bahwa ISIL (nama lain ISIS) memposisikan kembali kemampuan tempur mereka, saya pikir apa yang mereka takutkan akan terjadi kemudian," ucap Warren.

"Dan kami melihat berbagai laporan soal mereka (ISIS) memposisikan kembali anggota mereka ... baik di dalam kota (Raqqa) maupun di luar kota tersebut," tambahnya.

Militer AS juga menekankan bahwa pergerakan militan ISIS di sekitar Raqqa mempermudah pesawat pengintai untuk mencari dan menargetkan mereka.

Sementara itu, AS tidak secara resmi menyebut keberadaan pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi ada di dalam wilayah Raqqa maupun sekitarnya. Namun beberapa pejabatnya mengaku masih memiliki asumsi tersebut. Namun mereka tetap memantau setiap informasi intelijen potensial soal keberadaan Baghdadi ada di lokasi lain.

"Baghdadi tetap sangat berhati-hati (soal keamanannya sendiri)," kata salah satu pejabat pertahanan AS, yang enggan disebut namanya, kepada CNN.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah