Menanti Keputusan The Fed, IHSG Bakal Konsolidasi
Rifan Financindo Berjangka - Laju Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) diperkirakan masih berada di fase konsolidasi pada perdagangan
saham awal pekan ini. Hal itu lantaran pelaku pasar juga cenderung
menunggu hasil pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) pada pertengahan bulan.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya
menuturkan, IHSG kembali mengalami tekanan di akhir pekan perdagangan
namun mulai terdapat aliran dana asing kembali masuk. Hal itu efek dari
masih tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang memberikan
pengaruh sendiri ke pergerakan IHSG.
Selain itu juga dengan harga minyak akan tetapi kenaikan harga minyak
kelapa sawit memberikan angin segar untuk emiten perkebunan yang
menopang pergerakan IHSG. Keluarnya dana asing juga disinyalir investor
sedang menanti kembali kepastian kenaikan suku bunga bank sentral AS
pada pertengahan Desember.
Melihat kondisi itu, William memprediksi, IHSG lebih bergerak masuk
fase konsolidasi. IHSG akan berada di level support 4.502 dan resistance
4.590. "Hari ini IHSG masih fase konsolidasi dengan kecenderungan
menguat," ujar William, dalam ulasannya Senin (7/12/2015).
Sementara itu, Analis PT Reliance Securities memperkirakan IHSG bergerak variasi dengan kisaran 4.490-4.550 pada awal pekan ini.
"Secara teknikal, IHSG break out support rata-rata pergerakan 25
harian dan menguji support rata-rata pergerakan 50 harian di level
4.492. Peluang pelemahan masih terlihat cukup besar dengan indikator
stochastic terkonsolidasi dengan momentum bergerak melemah," jelas
Lanjar.
Pada penutupan perdagangan saham, Jumat 4 Desember 2015, IHSG melemah
28,93 poin atau 0,64 persen ke level 4.508,45. Indeks saham LQ45 susut
0,81 persen ke level 777,48. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan
kecuali indeks saham DBX menguat 0,26 persen ke level 651,69.
Untuk rekomendasi saham, William memilih sejumlah saham antara lain
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT
Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI).
Komentar