IHSG Bakal Variasi, Simak Delapan Saham Pilihan
Rifan Financindo Berjangka - Laju Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) diperkirakan masih melanjutkan pelemahan pada perdagangan saham
Kamis pekan ini. Hal itu tergantung dari pergerakan bursa saham global.
"Pergerakan IHSG tergantung bursa saham global. Ada potensi turun, tetapi juga besar menguat," ujar David saat dihubungi Liputan6.com, Kamis (10/12/2015).
Ia menuturkan, IHSG akan bergerak di kisaran 4.400-4.520 pada
perdagangan saham Kamis pekan ini. Sementara itu, Analis PT HD Capital
Tbk Yuganur Widjanarko menuturkan, aksi jual pelaku pasar akibat tekanan
regional masih tertahan oleh bargain hunters yang mulai optimistis akan
arah IHSG ke depan. IHSG akan mencoba menuju level 4.600.
"IHSG akan bergerak di kisaran 4.450-4.370-4.295 dan resistance 4.550-4.620-4.720," ujar Yuganur.
Sedangkan Analis PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya
mengatakan IHSG masih bergerak dalam tekanan akibat pergerakan bursa
saham global yang belum kondusif. Ditambah harga minyak kembali
tertekan.
Akan tetapi, William memprediksi IHSG masih menguat pada perdagangan
saham Kamis pekan ini. "IHSG akan berada di kisaran support 4.445 dan
resistance 4.560," kata William.
Rekomendasi Saham
Yuganur memilih sejumlah saham yang dapat dicermati pelaku pasar pada
Kamis pekan ini. Saham-saham itu antara lain PT Adhi Karya Tbk (ADHI),
PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI),
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).
Sedangkan William memilih saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR), PT Kalbe
Farma Tbk (KLBF), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Unilever Indonesia
Tbk (UNVR).
Rekomendasi Teknikal
Yuganur memilih saham PT Adhi Karya Tbk untuk dicermati pelaku pasar
pada Kamis pekan ini. Pasca koreksi minor mereda dalam keadaan sideways
di saham PT Adhi Karya Tbk, Yuganur merekomendasikan akumulasi untuk
mengikuti kontinuasi kenaikan berikutnya dalam jangka pendek dan
menengah.
Ia merekomendasikan masuk saham PT Adhi Karya Tbk di level pertama Rp 2.135, level kedua Rp 2.115, dan cut loss point Rp 2.075. (Ahm/Igw)
Komentar