Harga Emas Jatuh dari Level Tertinggi dalam 3 Minggu
Rifan Financindo Berjangka- Mengawali pekan ini, harga emas
melemah 1 persen dari sesi sebelumnya setelah dolar Amerika Serikat
(AS) terangkat data tenaga kerja AS pada Jumat pekan lalu. Rilis data
tenaga kerja AS telah memperkuat harapan bank sentral AS akan menaikkan
suku bunga pada Desember 2015.
Di pasar spot, harga emas turun 1,1 persen ke level US$ 1.074,90 per
ounce. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Februari melemah
0,8 persen ke level US$ 1.075,20.
Harga emas tertekan ini juga dipicu dari penurunan harga minyak dunia
ke level terendah dalam tujuh tahun. Sepanjang 2015, harga emas telah
susut sembilan persen. Hal itu dipicu dari harapan rencana kenaikan suku
bunga bank sentral untuk pertama kali pada Desember 2015. Pelaku pasar
pun fokus terhadap rencana pertemuan bank sentral AS pada pekan depan.
"Kebanyakan orang melihat potensi kenaikan suku bunga di AS, dan
mengabaikan semua berita lainnya," ujar Kepala Riset the Bank of Nova
Scotia, Simon Weeks seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (8/12/2015).
Dalam riset Citi menyatakan, reli harga emas pada pekan lalu didukung
aksi beli jangka pendek sehingga mengangkat harga emas. Harga emas
diperkirakan masih dalam tekanan bila dilihat secara teknikal.
Selain itu, analis juga menilai dengan suku bunga bank sentral AS
meningkat membuat emas menjadi tidak menarik. "Kami tetap melihat
harga emas masih tertekan, dan menurunkan target harga emas menjadi US$
1.000 per ounce dalam 12 bulan," ujar Julius Baer. (Ahm/Igw)
Komentar