Bursa AS Tergelincir Aksi Ambil Untung
Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup melemah pada perdagangan Rabu
(Kamis pagi) dipicu penurunan harga minyak mentah dunia dan aksi ambil
untung investor menjelang pertemuan Federal Reserve (the Fed) pada pekan
depan yang diperkirakan akan mengeluarkan kebijakan soal kenaikan suku
bunga.
Melansir laman Reuters,
Kamis (10/12/2015) indeks Dow Jones industrial average turun 107,8 poin
atau 0,61 persen, ke posisi 17.460,2 poin. Kemudian indeks S&P 500
telah kehilangan 19,95 poin atau 0,97 persen, ke 2.043,64 dan Nasdaq
Composite jatuh 86,56 poin atau 1,7 persen ke level 5.011,68.
Selama perdagangan, para investor berjuang membalikkan pasar, di mana
mereka khawatir tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi global yang
dilatarbelakangi pelemahan harga minyak dan kenaikan suku bunga AS untuk
pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
"Orang-orang mulai khawatir mereka (the Fed) akan menaikkan suku pada saat kemungkinan terburuk," kata Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management di Austin, Texas.
Dia mengatakan, harga minyak sempat membawa pasar naik. Namun kemudian para pedagang melakukan aksi jual untuk mengambil keuntungan.
"Orang-orang mulai khawatir mereka (the Fed) akan menaikkan suku pada saat kemungkinan terburuk," kata Robert Phipps, Direktur Per Stirling Capital Management di Austin, Texas.
Dia mengatakan, harga minyak sempat membawa pasar naik. Namun kemudian para pedagang melakukan aksi jual untuk mengambil keuntungan.
Tercatat, harga minyak mentah kembali bergeser setelah sempat naik 4
persen pada hari sebelumnya karena pasar mengabaikan penarikan stok
minyak mentah AS untuk fokus pada pasokan distilat, termasuk diesel yang
mencapai dua kali dari harapan.
Pada perdagangan ini, indeks energi naik 1,2 persen pada akhir perdagangan setelah sebelumnya terpangkas. Indeks telah kehilangan lebih dari 9 persen sejak awal bulan.
Investor khawatir tentang perlambatan ekonomi China dan dampaknya terhadap permintaan global serta tanda-tanda melemahnya manufaktur AS.
"Saya pikir pasar mulai menjadi sedikit lebih peduli tentang kelemahan ekonomi global," kata Paul Nolte, Wakil Presiden Senior dan Manajer Portofolio Kingsview Asset Management di Chicago.
Tujuh dari 10 indeks saham terbesar S&P 500 turun, yang dipimpin saham teknologi yang jatuh 1,6 persen.
Adapun saham yang harus bertekuk lutut antara lain Yahoo (YHOO.O) turun 1,9 persen menjadi US$ 34,20 setelah dewan perusahaan memutuskan untuk tidak menjual Alibaba (BABA.N). Sementara saham Alibaba turun 0,9 persen ke posisi US$ 83,60.
Costco Wholesale (COST.O) turun 5,2 persen jadi US$ 160,07 setelah melaporkan penurunan penjualan toko untuk kuartal ketiga berturut-turut. Saham itu menjadi hambatan terbesar di kedua indeks yakni S&P dan Nasdaq.(Nrm/Ndw)
Investor khawatir tentang perlambatan ekonomi China dan dampaknya terhadap permintaan global serta tanda-tanda melemahnya manufaktur AS.
"Saya pikir pasar mulai menjadi sedikit lebih peduli tentang kelemahan ekonomi global," kata Paul Nolte, Wakil Presiden Senior dan Manajer Portofolio Kingsview Asset Management di Chicago.
Tujuh dari 10 indeks saham terbesar S&P 500 turun, yang dipimpin saham teknologi yang jatuh 1,6 persen.
Adapun saham yang harus bertekuk lutut antara lain Yahoo (YHOO.O) turun 1,9 persen menjadi US$ 34,20 setelah dewan perusahaan memutuskan untuk tidak menjual Alibaba (BABA.N). Sementara saham Alibaba turun 0,9 persen ke posisi US$ 83,60.
Costco Wholesale (COST.O) turun 5,2 persen jadi US$ 160,07 setelah melaporkan penurunan penjualan toko untuk kuartal ketiga berturut-turut. Saham itu menjadi hambatan terbesar di kedua indeks yakni S&P dan Nasdaq.(Nrm/Ndw)
Komentar