Pernyataan Pimpinan The Fed Janet Yellen Tekan Wall Street

Bursa saham Amerika Serikat (AS) merosot di awal pekan ini didorong aksi jual di sektor saham energi karena harga minyak melemah.
Rifan Financindo Berjangka - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melemah tipis dipicu komentar dari pimpinan bank sentral AS/The Federal Reserve Janet Yellen. Tekanan indeks saham juga berasal dari sektor saham energi yang melemah.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (Kamis pagi WIB), indeks saham Dow Jones turun tipis 3,41 poin atau 0,02 persen ke level 18.050,17. Indeks saham S&P 500 susut 1,54 poin (0,07 persen) ke level 2.107,41. Diikuti indeks saham Nasdaq melemah tipis 5,95 poin (0,12 persen) ke level 5.098,94.

Pernyataan Yellen telah menekan indeks saham acuan. Yellen mengharapkan, ekonomi AS dapat tumbuh di sisa tahun ini. Hal itu agar memungkinan The Fed menaikkan suku bunga. Akan tetapi, ia tidak memberikan petunjuk langsung waktu dan laju kenaikan suku bunga. The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga pada September, dan paling lambat Desember 2015.

Rilis data ekonomi AS terakhir menunjukkan kalau aktivitas ekonomi AS terus berkembang dari pertengahan Mei hingga Juni 2015. Harga energi lebih rendah membantu meningkatkan belanja konsumen, tetapi menghambat manufaktur.

Selain itu, sektor saham energi menekan laju indeks saham. Sektor saham energi turun 1,6 persen, dan memimpin penurunan sektor saham terbesar dari 10 sektor saham S&P. Tekanan sektor saham energi didorong dari harga minyak melemah di tengah kekhawatiran kenaikan ekspor minyak dari Iran sehingga menambah pasokan minyak global. Harga minyak Brent berada di level US$ 57,05. Sedangkan harga minyak mentah acuan Amerika Serikat (AS) di kisaran US$ 51,41 per barel.

"Bursa saham tertekan menjelang penutupan perdagangan saham. Jika harga minyak mentah akan turun itu berarti ada asumsi kalau kesepakatan tidak akan dibatalkan oleh Kongres sehingga ekspor Iran akan membanjiri pasokan minyak," kata Phil Orlando, Kepala Riset Federated Investors seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (16/7/2015).

Pelemahan indeks saham terbatas didukung dari penguatan sektor saham keuangan sebesar 0,7 persen. Kenaikan sektor saham keuangan didukung oleh saham Bank of America naik 3,2 persen menjadi US$ 17,68. Saham US Bancorp menguat 3,8 persen ke level US$ 45,53.

Selain itu, saham Celgene naik 7 persen menjadi US$ 131,39 setelah sentuh rekor tertinggi US$ 135,98. Saham ini menguat setelah menyatakan akan membeli Receptos. Saham Yum Brands melemah 2,9 persen ke level US$ 88,88. Pemilik KFC ini melaporkan kinerja kuartal IV yang melemah, hal ini menunjukkan perseroan masih berjuang untuk memulihkan penjualan di China.

Tak hanya itu saja, pelaku pasar juga masih fokus terhadap kondisi bursa saham China dan dolar AS menguat. Saat ini, perusahaan AS akan melaporkan kinerjanya, dan diperkirakan penjualan perusahaan turun pada kuartal II. Sedangkan laba diperkirakan melemah 2,9 persen.

Adapun volume perdagangan di bursa saham AS mencapai 5,8 miliar saham. Angka ini di bawah rata-rata perdagangan saham sekitar 6,66 miliar saham. (Ahm/Igw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah