Kebanyakan libur,IHSG (mungkin) masih jet lag
PT.
Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) dan rupiah bergerak berlawan arah dalam 2 pekan terakhir, seolah saling
"bermusuhan".
Pekan lalu, IHSG membukukan penguatan 5 hari beruntun sementara pada periode
yang sama rupiah justru mengalami pelemahan.
Di pekan ini, perdagangan hanya berlangsung 2 hari, pada hari Selasa IHSG
berhasil menguat, rupiah lagi-lagi melemah. Sehingga total IHSG menguat 6 hari
beruntun, rupiah melemah 6 hari beruntun.
Di hari Rabu, IHSG akhirnya melemah, sebaliknya rupiah malah menguat, masih
saja keduanya "bermusuhan". IHSG mengakhiri pekan di level 5.272,81
sementara rupiah di Rp 14.770/US$.
Sementara itu dari pasar obligasi, Surat Berharga Negara (SBN) menguat di
pekan ini. Yield SBN tenor 10 tahun turun sebesar 4 basis
poin menjadi 6,726%.
Untuk diketahui, pergerakan yield berbanding terbalik
dengan harga obligasi, saat yield turun artinya harga sedang
naik, begitu juga sebaliknya.
Pada Selasa (18/8/2020) Bank Indonesia (BI) merilis Neraca Pembayaran
atau Balance of Payment (BOP) Indonesia pada kuartal II-2020
yang mencatat surplus setelah defisit di kuartal sebelumnya. Penurunan defisit
transaksi berjalan (CAD) dan surplus transaksi modal dan finansial (TMF)
menjadi pemicunya.
Dalam rilis tersebut, neraca pembayaran Indonesia pada periode April-Juni
2020 tercatat surplus US$ 9,2 miliar. Surplus ini merupakan yang tertinggi
sejak kuartal kedua tahun 2011 atau sembilan tahun silam.
Defisit transaksi berjalan dilaporkan sebesar US$ 2,9 miliar atau setara
1,2% dari produk domestik bruto (PDB), membaik dari kuartal sebelumnya 1,4%
dari PDB. Defisit di kuartal II-2020 menjadi yang paling kecil sejak kuartal
I-2017.
Membaiknya defisit transaksi berjalan menjadi faktor yang begitu krusial
dalam mendikte laju rupiah lantaran arus devisa yang mengalir dari pos ini
cenderung lebih stabil.
Komponen NPI lainnya, TMF berisikan aliran modal dari investasi portfolio
atau yang biasa disebut sebagai hot money, dan pergerakannya sangat fluktuatif.
Surplus transaksi modal dan finansial pada April-Juni tercatat sebesar US$
10,5 miliar (4,3% dari PDB), berbalik arah dari defisit US$ 3,0 miliar (1,1%
dari PDB) pada kuartal I-2020.
Sehari setelahnya, BI mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang
tetap mempertahankan suku bunga 7 Day Reserve Repo Rate sebesar 4%. Dalam
2 edisi Rapat Dewan Gubernur (RDG), Gubernur Perry memberikan sinyal BI tidak
akan lagi memangkas suku bunga, dengan menegaskan untuk kondisi saat ini
pemulihan ekonomi lebih efektif melalui jalur kuantitas.
PT.
Rifan Financindo Berjangka
sumber
: cnbcindonesia.com
PT.
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG
Komentar