Ini Dia Jawara LQ45 Sepekan, Bisa Ngegas Lagi Pekan Ini?
PT.
Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) mengalami apresiasi nyaris 1% atau tepatnya 0,96% dalam sepekan lalu
(13-17 Juli), kendati pada penutupan Jumat indeks acuan di Bursa Efek Indonesia
(BEI) ini terjerembab setelah minus 0,37% di posisi 5.079.
Ketika IHSG terapresiasi nyaris 1%, beberapa saham harganya bahkan melambung
bahkan hingga lebih dari 90%. Saham dengan kenaikan harga tertinggi
sepekan adalah PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) yang terapresiasi 92%.
Sementara yang terendah adalah saham PT Pratama Widya Tbk yang naik 37%.
Namun bursa saham domestik masih ditinggalkan oleh investor asing. Data
BEI mencatat investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell)
sebesar Rp 1,13 triliun di semua pasar.
Hampir semua indeks sektoral saham Tanah Air berhasil melenggang ke zona
hijau kecuali untuk sektor properti dan real estate yang terkoreksi 2,15%,
infrastruktur dengan pemangkasan sebesar 0,31% dan keuangan yang menurun 1,1%
pekan lalu.
Dalam sepekan lalu, indeks acuan ini cenderung bergerak di rentang
5.064,45 - 5.098,37. Rata-rata transaksi harian di seluruh pasar mencapai Rp
6,94 triliun.
Di tengah kinerja IHSG yang menguat hampir 1% dan sebulan terakhir juga naik
2,78% ini, performa Indeks LQ45 juga tak berbeda jauh.
Pada penutupan Jumat lalu, indeks yang berisi 45 saham unggulan paling
likuid dengan fundamental baik ini terkoreksi 0,63% dan sepekan terakhir hanya
naik 0,12% dan sebulan terakhir naik 4,15%.
Kendati demikian, ada lima saham di LQ45 yang memberikan cuan gede.
1. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
Saham HMSP melesat 11,52% di level 1.840/saham dalam sepekan terakhir.
Kendati demikian, sentimen kenaikan cukai memaksa saham HMSP terkoreksi 0,54%
pada penutupan Jumat lalu. Dalam sebulan terakhir saham anak usaha Philip
Morris ini masih naik 6,36%.
2. PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA)
Saham ERAA menguat 10,65% di posisi Rp 1.455/saham dalam sepekan terakhir.
Pada penutupan Jumat lalu, saham emiten peritel ponsel ini naik 5,82% dan
sebulan terakhir naik 14,12%.
3. PT Astra International Tbk (ASII)
Naiknya penjualan mobil di Juni mendorong saham Astra menguat dalam sepekan
menjadi 7,66% di level Rp 5.200, kendati pada Jumat lalu ditutup turun 0,95%.
Sebulan terakhir saham induk Grup Astra ini naik 6,34%.
4. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
Saham emiten tambang batu bara ini naik sepekan 6,45% di posisi Rp
1.155/saham dan pada Jumat pekan lalu ditutup naik 4,05%. Sebulan terakhir,
saham induk PT Adaro Indonesia ini naik 11,06%.
5. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Jumat pekan lalu saham GGRM minus 0,85% seiring dengan dengan rencana
kenaikan cukai. Namun dalam sepekan terakhir. saham rokok ini menguat 5,81% di
posisi Rp 49.600/saham dan sebulan naik tipis 1,22%.
Sentimen bagi pergerakan harga saham rokok disetir oleh kecenderungan
investor yang mencermati langkah Kementerian Keuangan melakukan reformasi
fiskal. Salah satu poin reformasi fiskal tersebut adalah penyederhanaan
struktur tarif cukai hasil tembakau.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengeluarkan aturan (Peraturan Menteri
Keuangan/PMK) terbaru, yaitu PMK No. 77/2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Keuangan Tahun 2020-2024.
Adapun bagi saham-saham tambang, harga batu bara untuk kontrak yang ramai
ditransaksikan di pasar gagal menguat lebih lanjut pada pekan lalu. Pada
perdagangan Jumat lalu harga batu bara kontrak Newcastle turun 1,26% ke US$
54,8/ton.
Di sisi lain, salah satu sentimen bagi pergerakan saham otomotif adalah data
penjualan mobil nasional yang menggeliat kembali di tengah aktivitas
perekonomian di sejumlah wilayah yang mulai pulih setelah penerapan pembatasan
sosial berskala besar (PSBB).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), penjualan
mobil selama Juni 2020 mencapai 12.623 unit, melesat 255% dari Mei 2020 yang
hanya 3.551 unit. Meski demikian, jika dibandingkan dengan Juni tahun lalu yang
mencapai 59.600 unit, penjualan mobil Juni 2020 ambles 78%.
Secara total, penjualan mobil selama Januari-Juni 2020 mencapai 260.933
unit, terkoreksi 45,87% dari Januari-Juni 2019 sebanyak 482.097 unit. Tahun
lalu, total penjualan mobil nasional menembus 1.030.126 unit.
Gaikindo mencatat, selama Juni 2020 ini, penjualan positif ditorehkan
beberapa pabrikan yakni Toyota 3.775 unit, Suzuki 2.755 unit, Mitsubishi 2.404
unit, Honda 1.267 unit, dan gabungan merek lain sebanyak 1.185 unit.
Kendati mulai meningkat, Gaikindo masih realistis soal dampak pandemi
Covid-19 terhadap bisnis otomotif.
"Masih jauh lah. Kita kan normalnya 90-100 ribuan [unit per bulan]. Ini
baru 12 ribu. Ya cukup berat," kata Sekjen Gaikindo, Kukuh Kumara kepada
CNBC Indonesia, Senin (20/7).
PT.
Rifan Financindo Berjangka
sumber
: cnbcindonesia.com
PT.
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG
Komentar