Cuan Gede! 3 Jawara Saham Bank di LQ45, Ada yang Meroket 61%

PT. Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat akhir pekan lalu (10/7/2020) ditutup minus 0,43% di level 5.031,26 meskipun masih berada di level psikologis 5.000. Nilai transaksi perdagangan pada Jumat itu mencapai Rp 6,66 triliun.

Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, dengan penurunan indeks dalam sehari itu, maka dalam sepekan terakhir perdagangan, indeks acuan di BEI ini menguat tipis 1,16%. Dalam sebulan (30 hari perdagangan terakhir hari bursa) IHSG naik 3,09% dan 3 bulan terakhir melesat 12,66%.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, asing masuk Rp 96,62 miliar di semua pasar, kendati dalam sepekan terakhir asing net sell (jual bersih) Rp 126,45 miliar, dan sebulan terakhir asing kabur Rp 6,74 triliun.

Di tengah penguatan IHSG dalam sepekan dan sebulan terakhir, saham-saham bank di Indeks LQ45 juga berhasil mencatatkan penguatan signifikan.

Indeks LQ45 adalah indeks berisi 45 saham paling likuid yang diperdagangkan di bursa dan punya fundamental kinerja yang baik sehingga menjadi salah satu acuan utama investor pasar modal. Dari 45 saham unggulan ini, di sektor perbankan menyumbang enam emiten. Dari enam saham itu, tiga di antaranya punya kinerja positif melebihi tiga lainnya.

3 Saham Bank LQ45 Berkinerja Positif Sebulan (1 Juni-10 Juli)

1. PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN)

Akhir pekan lalu, saham BBTN memang turun 1,52% di level Rp 1.295/saham. Namun dalam sepekan terakhir, saham BBTN naik 5,28%, dan lebih kencang lagi melesat 15,11% dalam sebulan terakhir perdagangan. Bahkan saham bank BUMN ini mampu melesat 55,09% dalam 3 bulan terakhir perdagangan. Dalam sebulan, asing sudah keluar Rp 99,43 miliar di semua pasar.

2. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Saham bank milik Grup Djarum ini pada Jumat lalu ditutup naik tipis 1,64% di level Rp 31.000/saham. Namun dalam sepekan saham BBCA naik 5,62%, sebulan terakhir menguat 9,35%. Dalam 3 bulan terakhir, saham BBCA melesat 13,14%. Saham BBCA dibeli asing dalam sebulan hingga Rp 854 miliar.

3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)

Saham bank pelat merah ini juga ditutup minus pada Jumat lalu sebesar 1,43% di posisi Rp 5.175/saham. Namun dalam sepekan saham ini naik 3,5%, sebulan menguat 5,83% dan 3 bulan terakhir saham induk usaha Mandiri Sekuritas ini naik 12,26%. Sebulan terakhir, saham BMRI dilepas asing Rp 433 miliar.

Tiga saham lain di LQ45 yakni PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), dan PT Bank BTPN Tbk (BTPN).

Jika dihitung dalam 3 bulan terakhir, saham BPTN paling tinggi penguatan harga sahamnya yakni 61,21% melewati lima saham lainnya. Namun dalam sepekan saham BPTN masih kalah dengan BBTN yakni hanya menguat 1,91%. Jumat pekan lalu, saham BTPN minus 0,62% di level Rp 3.200/saham.

Pekan lalu, saham BNI ditutup minus 1,27% di level Rp 4.670/saham, sepekan naik 2,41%, sebulan 4,47% dan 3 bulan terakhir menguat 26,12%.

Sementara saham BRI juga ditutup minus pekan lalu 0.96% di posisi Rp 3.110/saham. Sepekan naik 1,97%, sebulan 2,64% dan 3 bulan terakhir naik 6,14%.

Salah satu sentimen saham perbankan ialah penempatan dana pemerintah di bank-bank BUMN senilai Rp 30 triliun. Terkait dengan alokasi penyaluran kredit dari dana pemerintah ini, BTN merupakan salah satu bank yang memperoleh dana simpanan dengan porsi sebesar Rp 5 triliun.

Salah satu kewajiban perusahaan dengan dana tersebut adalah untuk menggenjot penyaluran kredit hingga tiga kali lipat dari jumlah dana tersebut.

Direktur Utama BTN Pahala N. Mansury mengatakan komitmen perseroan pada tahun ini adalah kredit tumbuh positif dengan penempatan dana dari pemerintah ini.

"Sama dengan yang disampaikan, kami di BTN komitmen di 2020 kredit kami akan tumbuh positif dan dengan penempatan dana pemerintah, 3 bulan kita tumbuh 3x," katanya dalam konferensi pers di Bank Indonesia, Rabu (1/7/2020).

Manajemen BTN pun optimistis penempatan uang negara Rp 5 triliun akan membuat ekspansi kredit tembus Rp 30 triliun hingga akhir tahun ini. Namun jika hanya hingga September 2020 ekspansi kredit yang bisa disalurkan BTN mencapai Rp 15 triliun.

"Segmen bisnis yang disalurkan dari uang negara untuk KPR subsidi, KPR nonsubsidi, kredit konstruksi dan kredit ke BUMN," ujar Pahala, dalam keterangan resmi, Jumat (10/7/2020).

pt rifan financindo

rifan financindo

pt rifan

PT. Rifan Financindo Berjangka

sumber : cnbcindonesia.com

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah