Penguatan Bursa Saham Tekan Harga Emas ke Rp751 Ribu per Gram

Related image
PT. Rifan Financindo Berjangka - Harga jual emas PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam berada di posisi Rp751 ribu per gram pada Kamis (19/12) atau turun Rp1.000 dari Rp752 ribu per gram pada Rabu (18/12). Begitu pula dengan harga pembelian kembali (buyback) yang turun Rp500 per gram dari Rp664.500 menjadi Rp664 ribu per gram pada hari ini.
Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp400 ribu, 2 gram Rp1,45 juta, 3 gram Rp2,15 juta, 5 gram Rp3,57 juta, 10 gram Rp7,08 juta, 25 gram Rp17,6 juta, dan 50 gram Rp35,13 juta. Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp70,2 juta, 250 gram Rp175,25 juta, 500 gram Rp350,3 juta, dan 1 kilogram Rp699,6 juta.
Harga jual emas tersebut sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX berada di posisi US$1.4 per troy ons atau melemah 0,02 persen. Sementara harga emas di perdagangan spot stagnan di US$1.476,24 per troy ons pada pagi ini.
Analis Maxco Futures Suluh Adil Wicaksono memperkirakan harga emas akan berada di kisaran US$1.470 per troy ons sampai US$1.480 per troy ons dengan kecenderungan melemah pada hari ini. Emas akan terpengaruh sentimen penguatan bursa Asia, Eropa, dan Amerika Serikat.
Hal tersebut membuat saham meningkat, namun menekan harga emas. Selain itu, berbagai rilis data ekonomi Negeri Paman Sam juga tidak mampu mengangkat harga emas.
"Tidak ada data high impact dari data yang akan dirilis hari ini yang dapat mempengaruhi harga emas spot secara signifikan. Emas spot terdampak langsung dari dolar AS," kata Suluh.
Sementara pergerakan nilai tukar dolar AS cenderung melemah dari mata uang negara lain. Hal ini disebabkan oleh pengumuman pemakzulan Presiden AS Donald Trump atas penyalahgunaan kewenangan.
"Pergerakan dolar AS akan menarik ketika Presiden Trump resmi menghadapi tahapan pemakzulan," ucapnya.
Sementara Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra memproyeksi harga emas akan melemah karena pasar masih berhati-hati dengan perkembangan damai AS-China. Sebab, Gedung Putih AS sempat memberi sinyal bahwa penandatangan kesepakatan tahap pertama akan dilakukan pada Januari 2020.
"Pasar masih berhati-hati dengan perkembangan kesepakatan dagang. Harga emas berpotensi bergerak di kisaran US$1.470 sampai US$1.480 per troy ons dengan kecenderungan ke arah support," tuturnya.
Baca juga :
Sumber : CNN Indonesia
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah