Harga Emas Sempat Tembus Rekor di 2019

Related image
PT. Rifan Financindo Berjangka - Harga emas sepanjang 2019 bak roller coaster. Turun naik sampai bikin galau mau dijual atau nggak.
Emas memang merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki risiko yang relatif rendah namun keuntungannya pasti jika disimpan dalam jangka waktu tertentu.
Para perencana keuangan pun menyarankan kepada masyarakat untuk tidak membeli emas hingga harganya sudah turun. Namun mereka tidak pula menyarankan menjual emas saat harganya tinggi.
Hal ini karena ketidakstabilan ekonomi menuntut masyarakat untuk menyelamatkan uang atau asetnya dengan melakukan investasi dan harga pasti akan terus naik ke depannya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui emas menjadi instrumen investasi yang aman saat situasi dunia sedang bergejolak seperti sekarang ini.
"Safe haven di komoditas emas, kenaikan harga terjadi semenjak tahun ini," ujar mantan direktur Bank Dunia itu saat jumpa pers APBN Kita pada Agustus lalu.
Saat itu, logam mulia atau emas batangan milik PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dijual Rp 774.000/gram. Harga itu naik Rp 9.000 dari posisi sebelumnya pada Sabtu (24/8) yang berada di Rp 765.000/gram.
Harga tersebut tercatat yang paling tinggi dalam enam bulan terakhir. Sementara harga buyback atau pembelian kembali emas Antam naik Rp 8.000 ke level Rp 700.000/gram.
Banyak channel atau cara untuk membeli emas. Mulai dari cara konvensional sampai cara digital.
Membeli emas juga bisa secara 'eceran' yakni membeli sekian gram di aplikasi ecommerce atau aplikasi pembelian emas.
harga emas diprediksi akan terus mengalami kenaikan ke depan. Hal ini karena masih adanya ketidakpastian global mulai dari perang dagang, devaluasi Yuan, pemangkasan suku bunga di sejumlah bank sentral dan kondisi capital market yang bergerak fluktuatif.
CEO dan Co Founder Tamasia Muhammad Assad mengungkapkan harga emas memang mengalami terus mengalami tren kenaikan.
"Apalagi saat ini suku bunga di bank ada pemangkasan, logikanya orang akan mencari investasi yang returnnya tinggi yaitu emas," kata Assad dalam Coffee Talk Kupas Tuntas Aturan & Kewajiban Penyelenggaraan Emas Digital pada Agustus lalu.
Menurut Assad, meskipun harga terus mengalami kenaikan. Masyarakat tetap bisa memiliki emas dengan cara yang mudah dan simpel.
Misalnya dengan investasi atau tabungan emas. Jadi membeli emas bisa dengan cara eceran mulai dari Rp 10.000. Ada dua jenis investasi emas yakni konvensional dan syariah.
Tamasia sendiri dalam proses penjualan menggunakan akad murabahah atau jual beli dan akad titipan atau wadiah.
Akad wadiah adalah titipan dari satu pihak ke pihak lain yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja yang menitipkan ingin mendapatkan kembali.
Sedangkan akad murabahah adalah perjanjian jual beli. Jadi nantinya barang bisa dijual dengan harga dan ditambah margin keuntungan yang sudah disepakati.
"Jadi kalau di Syariah itu kita tidak boleh menjual barang yang tidak kita miliki. Kalau syariah itu yang dijual ya ada barangnya, kalau konvensional kan nggak ada," imbuh dia.
Assad mengungkapkan pelanggan bisa melakukan jual beli emas Logam Mulia Antam mulai dari Rp 10.000 yang akan dikonversikan dengan gram sesuai dengan harga emas yang berlaku.
"Tamasia bekerja sama dengan Antam Emas juga memfasilitasi pelanggan untuk mencetak emas dengan pilihan ukuran 1, 5, 10, 25, 50, 100 gram. Emas tersebut dapat langsung dikirimkan langsung ke alamat pelanggan," jelas dia.
Baca juga :
Sumber : Detik
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah