WOW,,,MACETNYA ARUS BALIK LEBARAN BIKIN MERINDING

RIFAN FINANCINDO

RIFAN FINANCINDO - SEMARANG, Mengantisipasi kepadatan arus kendaraan yang melintas di jalur fly over Klonengan Kabupaten Tegal hingga tol Pejagan Brebes, petugas memberlakukan jalur searah sepanjang 38 km. Rekayasa ini berlaku bagi kendaraan dari arah selatan seperti Purwokerto dan Yogyakarta tujuan Jakarta.

Rekayasa berlaku sejak Jumat (30/6/2017) siang. Sejak diberlakukan one way, semua kendaraan yang akan melintas dari arah sebaliknya atau dari Jakarta tujuan kota kota di selatan Jawa, dilarang melintas. Hal ini untuk menghindari penumpukan kendaraan di jalur tesebut.

Pemberlakuan jalur satu arah ini merupakan kesepakatan antara Polres Brebes dan Tegal. Dari arah selatan, one way ini mulai berlaku sejak memasuki fly over Klonengan, Songgom, Larangan, Ketanggungan hingga memasuki tol Pejagan sepanjang 38 km. Khusus kendaraan lokal sepeda motor tidak berlaku aturan tersebut. Mereka diperbolehkan melintas dari arah berlawanan.

Sementara kendaraan roda empat yang akan menuju kota-kota di wilayah selatan, dialihkan. Dari arah pantura Brebes yang akan ke Purwokerto dialihkan melalui perempatan Pasar Ciremai ke arah timur melewati jalan raya Ketanggungan, Jatibarang hingga Slawi Tegal. Atau bisa juga langsung menuju arah Songgom setelah melewati Kecamatan Jatibarang.

Tujuan pemberlakuan jalur satu arah ini untuk memprioritaskan kendaraan pemudik yang akan balik ke Jakarta. Kepala Pospam Fly Over Dermoleng, Ipda Iwan, menjelaskan one way ini sudah berlaku sejak Rabu kemarin mengingat kendaraan dari arah selatan cukup padat. Rekayasa bersifat situasional, tergantung kondisi lalu-lintas.

"Kita sudah sepakat apabila memang arus balik sudah mulai padat, mulai dari Klonengan bahkan dari Bumiayu kemarin sudah diberlakukan one way. Jadi nanti kalau ada yang mengarah ke selatan kita masukkan ke perempatan Cermai menuju Jatibarang, Songgom," kata Ipda Iwan.

Sementara itu, arus kendaraan dari arah timur terus memadati ruas jalan fungsional Gringsing hingga Kaligangsa. Diprediksi volume arus kendaraan akan terus meningkat hingga puncak arus balik. 

 Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan lalu lintas untuk arus mudik di Tol Cikampek, Cipularang, Merak, hingga jalur Nagrek, pada hari Jumat (30/6/2017) ini terpantau relatif lancar hingga pukul 11.50 WIB.

Sekretaris Jendral Kemenhub, Sugihardjo, mengatakan kemacetan lalu lintas justru terjadi sebelum masuk Tol Cikampek, yakni di jalur Cikopo-Palimanan (Cipali), tepatnya di rest area KM 103. Kemacetan panjang terjadi hingga 12 kilometer (km).

"Antrean ke belakang itu sampai KM 115, jadi sekitar 12 km (kemacetannya), kemudian di rest area KM 130 anteran ke belakangnya KM 145, kira-kira 15 km kemacetannya," ungkap Sugihardjo di Posko Kemenhub, Jakarta, Jumat (30/6/2017).

Sugihardjo menjelaskan, infrastruktur di rest area sendiri sudah cukup memadai di waktu normal. Namun, dirinya tidak memungkiri kalau infrastruktur rest area tidak didesain untuk arus puncak mudik lebaran.

"Karena (libur) lebaran hanya 10 hari, bisa saja dibangun infrastruktur memadai tapi investasinya sangat mahal dan di luar periode puncak lebaran akan mubazir, kan wilayah timur masih membutuhkan pembangunan," katanya.

Oleh sebab itu, Sugihardjo mengimbau agar para pemudik yang hendak berhenti di rest area menggunakan waktu semaksimal mungkin. Ia mengatakan, batas maksimal pengendara untuk beristirahat di rest area ialah satu jam. 

"Kami imbau kemasyarakat dua hal, pertama yang sudah berada di rest area, gunakan waktu secukupnya, paling banyak 1 jam, sudah cukup, karena masih ada pengguna lain yang membutuhkan. Selanjutnya, bagi masyarakat yang belum masuk rest area perhatikan jangan sampai anda mengantre, trus memblok jalan, jadi ikuti instruksi petugas jika diminta melanjutkan perjalanan untuk pada rest area berikutnya," jelasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah