Market Outlook 28 Oktober – 1 November 2013

 Minggu lalu bursa pasar modal di Indonesia berlanjut menguat terdorong oleh situasi ekspektasi pasar bahwa program stimulus di Amerika masih akan dipertahankan, sehingga bursa ditutup menguat, sesuai prediksi, sebesar 0,75% ke level 4.580,85. Untuk minggu berikutnya ini (28 Oktober – 1 November 2013) bursa masih berpeluang trend-up. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 4775 dan 4880, sedangkan support level di sekitar posisi 4300 dan kemudian 4000.

Mata uang rupiah seminggu lalu kembali menguat dalam pasar yang menerima kembali arus modal masuk, di mana secara mingguan rupiah ditutup menguat ke level 11.015. Kurs USDIDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 11.380 dan 11.670, sementara support di level 10.910 dan 10.250.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang akan diwarnai oleh cukup ramai data ekonomi penting, sebagaimana biasanya pada minggu pertama.

Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

•Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Pending Home Sales pada Senin malam; kemudian rilis Retail Sales pada Selasa malam; selanjutnya adalah data ADP Non-Farm Employment Change dan data inflasi Core CPI pada Rabu malam; disambung dengan pengumuman Federal Funds Rate pada Kamis dini hari yang diperkirakan bertahan di level rendah <0 .25="" adalah="" claims="" data="" ism="" jumat="" kamis="" kerja="" malam.="" malam="" malamnya="" manufacturing="" p="" pada="" pmi="" rilis="" tenaga="" terakhir="" unemployment="">

•Dari kawasan Inggris dan Eropa: berupa rilis data Manufacturing PMI di Inggris pada Jumat sore.

•Dari kawasan Asia: berupa pengumuman suku bunga bank sentral Selandia Baru (RBNZ Rate Statement) pada Kamis subuh yang diperkirakan bertahan di level 2.5%; disambung dengan Monetary Policy Statement dari Jepang pada Kamis pagi; berikutnya Manufacturing PMI di China pada Jumat pagi.

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, nilai tukar mata uang dollar terpantau terus melemah oleh perkiraan pasar bahwa the Fed masih pertahankan paket stimulus untuk mendongkrak perekonomian Amerika, di mana secara mingguan index dollar AS lanjut melemah ke level 79.190. Pekan yang lalu euro dollar terpantau menanjak ke posisi level 1.3806, level tertinggi dua tahunnya terhadap USD. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.3920 dan kemudian 1.4245, sementara support pada 1.3454 dan 1.3100.

Poundsterling minggu lalu juga terpantau menguat ke level 1.6184 sejalan dengan pelemahan dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.6380 dan kemudian 1.6615, sedangkan support pada 1.5890 dan 1.5615. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir turun ke level 97.32 Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 100.60 dan 103.80, serta support pada 95.80 serta level 93.85. Sementara itu, Aussie dollar terpantau juga melemah dalam seminggu ke level 0.9596. Range minggu ini akan berada di antara support level di 0.8990 dan 0.8770, sementara resistance level di 0.9850 dan 1.0590.

Stock Index Futures

Untuk pasar di stock index futures, pada minggu lalu di regional Asia secara umum mengalami penguatan di tengah ekspektasi pasar masih berlanjutnya stimulus di Amerika. Indeks Nikkei secara mingguan berakhir menguat ke level 14743. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 14950 dan 15905, sementara support pada level 13180 dan lalu 12410. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir agak turun ke level 23736. Minggu ini akan berada antara level support di 21220 dan 19445, sementara resistance di 23500 dan 23945.

Bursa saham Wall Street minggu lalu melaju memecahkan rekor untuk S&P500 dengan spekulasi pasar akan tertahannya rencana pemangkasan stimulus. Dow Jones Industrial secara mingguan menguat 1.1% ke level 15,570.28, dengan rentang pasar berikutnya resistance level pada 15700 dan 15800, sementara support di level 14760 dan 14365. Index S&P 500 minggu lalu menanjak 0.9% 2.4% ke level 1,759.77, memecahkan rekor tertingginya yang baru, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 1780 dan 1800, sementara support pada level 1675 dan 1625.

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terus bangkit di tengah pelemahan dollar dan kemungkinan berlanjutnya stimulus, di mana harga emas dunia menguat ke level $1346.25 per troy ounce. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara support pada $1250 dan $1180, serta resistance di $1375 serta berikut $1430 per troy ounce. Di Indonesia, harga emas terpantau turun secara mingguan pada Rp476,600 oleh penguatan mata uang rupiah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah