Ekspor-Impor Otomotif, Menang atas Asean tapi Dihajar China dan Jepang

 

 PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG - Pasar terbesar produk otomotif Indonesia masih berasal dari kawasan Asean. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor kendaraan bermotor dan bagiannya (HS 87), ekspor regional tercatat sebesar US$4,4 miliar.

Filipina masih menjadi negara yang banyak menyerap produk otomotif dari Indonesia. Selama tahun lalu, total ekspor ke negara tersebut mencapai US$2,08 miliar, atau lebih dari separuh total ekspor Indonesia ke Asean.

Selebihnya, Indonesia berhasil mengoleksi ekspor terhadap Thailand dan Vietnam, masing-masing US$789,6 juta dan US$856,1 juta. Pasar ekspor kedua adalah Timur Tengah, yang berhasil menorehkan nilai ekspor sejumlah US$774,7 juta.

Tidak hanya itu, produk otomotif buatan Indonesia juga digemari kawasan Amerika Latin. Meksiko dan Brazil berkontribusi terhadap ekspor otomotif masing-masing sebesar US$297,8 juta dan US$172,5 juta.

Dari data yang sama, BPS mencatat kinerja ekspor dan impor otomotif selama 2021 masih mengoleksi kinerja positif. Surplus pada tahun lalu mencapai US$1,9 miliar, dari kinerja ekspor senilai US$8,63 miliar dan impor sebesar US$6,7 miliar. Meskipun demikian, Indonesia harus mengkhawatirkan pergerakan neraca dagang dengan China.

Namun demikian, Indonesia juga harus berhadapan dengan mitra dagang yang membuat jebol neraca dagang. Sebut saja dengan Jepang, neraca dagang otomotif Indonesia masih minus sebesar US$1,35 miliar, lantaran ekspor hanya mencatatkan nilai US$677,8 juta, sedangkan impor mencapai US$2,03 miliar.

BacaJuga :

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu

RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan

PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor

RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi

RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB

PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan

RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras

PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya

PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun

PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop

PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK

RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningkat

Kondisi serupa juga terjadi menghadapi Thailand. Meskipun berhasil melakukan ekspor dengan nilai lumayan, defisit perdagangan dengan negara tersebut mencapai US$789,6 juta, sebab nilai importasi otomotif dari  “Negeri Gajah Putih” mencapai US$1,37 miliar.

Hal mencengangkan adalah terpukulnya perdagangan otomotif Indonesia dengan China. Importasi “Negeri Panda” melonjak drastis selama tahun lalu, dari sekitar US$114,6 juta, menjadi US$1,51 miliar. Alhasil, Indonesia neraca dagang otomotif dengan China menjadi minus US$1,38 miliar.

Data inipun menjadi menarik mengingat produk China tidak mendominasi pasar otomotif nasional, apalagi dari sisi importasi. Sebagaimana dicatat Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), importasi mobil utuh (Completely Build Up/CBU), Indonesia memang harus mengakui keunggulan Thailand dan Jepang, tetapi tidak dengan China.

Berdasarkan data, volume importasi CBU selama 2021 mencapai 47.779 unit. Dari jumlah itu, Thailand mengimpor sebanyak 33.923 unit, atau 70,9% dari total impor. Sedangkan Jepang mengapalkan produk ke Indonesia sebanyak 9.136 unit, atau 19,1%.

Fakta membingungkan adalah China. Total impor CBU dari negeri tersebut hanya 139 unit, atau setara 0,29% dari total volume impor.

Sumber : Bisnis

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah