Dolar Kembali Bangkit, Ditopang Kenaikan Yield Obligasi AS

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG - Pada penutupan perdagangan Kamis (29/4/2021) waktu AS atau Jumat pagi WIB dolar ditutup menguat, terangkat oleh kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS. 

Kenaikan yield tersebut terjadi setelah pemerintah AS melaporkan pertumbuhan ekonomi yang kuat untuk kuartal pertama dan peningkatan klaim pengangguran baru pada minggu terakhir. 

Dilansir Antara, imbal hasil obligasi pemerintah AS dengan tenor 10 tahun naik dua basis poin pada Kamis (29/4/2021), menjadi 1,639 persen, didorong oleh laporan ekonomi yang positif.

Produk domestik bruto meningkat pada tingkat tahunan 6,4 persen pada kuartal pertama, data menunjukkan pertumbuhan tercepat kedua sejak kuartal ketiga 2003.

Pertumbuhan kuartal pertama didukung oleh belanja konsumen, yang melonjak 10,7 persen dibandingkan dengan laju 2,3 persen pada kuartal keempat. 

Pada laporan terpisah menunjukkan klaim awal AS untuk tunjangan pengangguran turun 13.000 menjadi 553.000 yang disesuaikan secara musiman selama pekan yang berakhir 24 April. 

“Tentu saja, bagian besar dari pergerakan dolar adalah kenaikan imbal hasil hari ini. Ada korelasi yang cukup erat antara valas dan suku bunga,” kata Erik Nelson, ahli strategi makro di Wells Fargo Securities, New York.

Dia mengatakan semua orang puas dengan pergerakan suku bunga yang lebih rendah dan dolar hancur pada April. Sekarang imbal hasil naik dan sedikit stabil dan akan terlihat pada penguatan dolar. 

Pertumbuhan ekonomi yang kuat biasanya meningkatkan nilai dolar karena mendorong lebih banyak pengeluaran, yang pada akhirnya mendongkrak harga kebutuhan. Ketika harga naik, Federal Reserve secara historis melakukan intervensi dengan menaikkan suku bunga untuk mencegah inflasi. 

Dalam perdagangan sore, indeks dolar, ukuran nilai greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,1 persen menjadi 90,596. Sebelumnya, indeks mencapai level terendah sejak 26 Februari. 

BacaJuga :

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu

RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan

PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor

RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi

RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi

RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai

PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB

PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan

RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras

PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya

PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun

PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop

PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK

RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningka

Penurunan sebelumnya dalam dolar juga mendorong euro ke level tertinggi sembilan minggu, meskipun mata uang tunggal tersebut telah stabil menjadi sekitar 1,2116 dolar, turun 0,1 persen. 

Pada Rabu (28/4/2021), dolar turun setelah Ketua Fed Jerome Powell meredam spekulasi tentang pengurangan awal program pembelian obligasi bank sentral AS, mengatakan lapangan kerja masih jauh dari target.

Dovish The Fed sangat kontras dengan bank sentral Kanada (BoC), yang telah mulai mengurangi pembelian asetnya, mengirim dolar AS meluncur ke palung tiga tahun terhadap dolar Kanada. Greenback terakhir turun 0,2 persen terhadap mata uang Kanada pada 1,2281 dolar Kanada. 

Dolar AS juga berjuang semalam setelah dorongan Presiden Joe Biden untuk mendapatkan tambahan US$1,8 triliun dalam belanja yang berisiko memperluas anggaran AS dan defisit perdagangan, sebuah tekanan untuk greenback. 

Namun, yen berjuang melawan dolar, masih terguncang setelah bank sentral Jepang awal pekan ini mengatakan inflasi akan gagal mencapai target utama 2,0 persen hingga awal 2023. Dolar terakhir naik 0,3 perdsen versus yen di 108,88 yen. 

Di pasar mata uang kripto, ethereum, mata uang digital terbesar kedua dalam hal kapitalisasi pasar, mencapai rekor tertinggi lain pada Kamis (29/4/2021) pada level 2.800,89 dolar. Terakhir turun 0,7 persen pada 2.732,09 dolar.

Sumber : Bisnis

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah