Indonesia Jangan Jumawa Punya Nikel, Buktinya Tesla Pilih India
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SURABAYA | PT Rifan Financindo Berjangka Buka Workshop Apa Itu Perusahaan Pialang, Masyarakat Harus Tahu
RIFAN FINANCINDO | Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan
PT RIFAN | Bursa Berjangka Indonesia Belum Maksimal Dilirik Investor
RIFANFINANCINDO | Rifan Financindo Intensifkan Edukasi
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Berburu keuntungan berlimpah melalui industri perdagangan berjangka komoditi
RIFAN | Rifan Financindo Optimistis Transaksi 500.000 Lot Tercapai
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA | Sharing & Diskusi Perusahaan Pialang Berjangka PT. RFB
PT. RIFAN | PT Rifan Financindo Berjangka Optimistis PBK Tetap Tumbuh di Medan
RIFAN BERJANGKA | Bisnis Investasi Perdagangan Berjangka Komoditi, Berpotensi tapi Perlu Kerja Keras
PT. RIFAN FINANCINDO | JFX, KBI dan Rifan Financindo Hadirkan Pusat Belajar Futures Trading di Kampus Universitas Sriwijaya
PT RIFANFINANCINDO | RFB Surabaya Bidik 250 Nasabah Baru hingga Akhir Tahun
PT RFB | PT RFB Gelar Media Workshop
PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA | Mengenal Perdagangan Berjangka Komoditi, Begini Manfaat dan Cara Kenali Penipuan Berkedok PBK
RFB | RFB Masih Dipercaya, Transaksi Meningka
Kepala Center of Industry, Trade, and Investment Indef Andry Satrio Nugroho mengatakan bahwa pertimbangan pabrikan mobil listrik bukan hanya pada kekayaan bahan baku saja. Akan tetapi juga pada lingkungan, sosial, dan tata kelola (envinronmental, social, and governance/ESG) serta kemampuan hilir.
Dia menjelaskan bahwa dengan meningkatnya kesadaran akan masalah lingkungan dan sebagai pemimpin industri yang mengkampanyekan transisi hijau, Tesla tentu perlu memastikan kepatuhan produksinya sesuai dengan penilaian risiko lingkungan.
Dalam hal itu, Indonesia terbukti tidak siap untuk investasi berkualitas yang menjadikan ESG sebagai salah satu perhatian utamanya. Alhasil, dari aspek rantai pasokan hingga kesejahteraan tenaga kerja, Indonesia masih tertinggal untuk memenuhi praktik standar ESG yang mendasar.
Sementara itu saat ini Bangalore atau yang dikenal dengan Bengaluru, kawasan yang kabarnya dipilih Tesla membangun pabrik mobil listrik, merupakan kota kosmopolitan yang menjadi hub teknologi terbesar di Asia Selatan. Wilayah ini memiliki julukan 'Silicon Valley of India'.
Bangalore juga dikenal sebagai kota yang paling hijau di India. Tidak mengherankan jika Tesla memilih India dibandingkan Indonesia sebagai basis produksi ketiga setelah Amerika Serikat dan China.
Adapun selain itu, Indonesia juga memliki pekerjaan rumah lain untuk dilirik pabikan mobil listrik sekelas Tesla. Pabik mobil listrik adalah industri hilir yang mengolah barang setengah jadi menjadi barang jadi, sehingga membutuhkan pasar yang menyerap produknya.
Sebagai gambaran, varian termurah Tesla yang saat ini dipasarkan adalah Model 3. Mobil ini dibanderol Rp1,5 miliar di Indonesia oleh importir umum PT Prestige Image Motorcars.
Sementara itu saat ini kemampuan daya beli kebanyakan konsumen otomotif Tanah Air adalah sekitar Rp200 juta. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo), mobil dengan kisaran harga tersebut berkontribusi sekitar 60 persen terhadap penjualan kendaraan roda empat atau lebih setiap tahunnya.
Sementara itu merek-merek premium di Indonesia hanya kebagian kue pasar kurang dari 1 persen. Itu pun masih banyak model dari merek mewah yang memiliki produk dengan harga kurang dari Rp1 miliar.
Sumber : Bisnis
Komentar