Tren Emas Terus Bersinar di Tahun 2020, Penjualan Emas Antam Capai Rp 6,41 T
PT.
Rifan Financindo Berjangka - Sejak pandemi Covid-19 melanda
seluruh dunia, tren emas global terus mengalami peningkatan bahkan sempat
menyentuh angka USD2.100 per ounce. Kondisi ini pun turut mengerek harga emas
Antam. Sudah lebih dari sepekan, harga emas Antam bertengger di atas Rp1 juta.
Dikutip dari website www.logammulia.com, per hari ini (10/8), emas Antam
dibanderol Rp1.054.000. Antam pun meyakini tren emas akan tetap bersinar di
tahun 2020.
Sekretaris Perusahaan Antam, Kunto Hendrapawoko mengatakan tren masyarakat
untuk berinvestasi emas masih cukup tinggi. Hal ini terlihat dari adanya
kenaikan transaksi penjualan online logam mulia pada periode April-Juni 2020.
“Di masa pandemi Covid-19 saat ini, kenaikan transaksi logam mulia Antam
masih menunjukkan peningkatan yang cukup signifikan,” kata Kunto.
“Selama semester 1 tahun ini, emas pun menjadi kontributor terbesar
penjualan Antam sebesar Rp6,41 triliun atau 69% dari total penjualan
perusahaan,” tambahnya.
Tren Emas Berlanjut ke Semester 2
Kunto meyakini tren positif emas akan terus berlanjut di semester 2 tahun
ini. Emas sebagai investasi safe haven dan respon positif masyarakat di tengah
terus meningkatnya harga emas, dinilai mampu mempertahankan tren positif emas
Antam.
“Tentunya kami berharap tren positif ini akan terus berlanjut, terlebih
dengan sertifikasi LBMA yang kami miliki menjamin kualitas produk Antam yang
mampu bersaing di pasar internasional.” papar Kunto.
Kunto menjelaskan, saat ini Antam melalui UBPP Logam Mulia merupakan
satu-satunya pabrik pemurnian emas di Indonesia yang memiliki akreditasi Good
Delivery List Refiner di London Bullion Market Association
(LBMA).
“Sertifikasi LBMA yang dimiliki ini memastikan sumber produk perusahaan
terbebas dari penambangan ilegal, pencucian uang, terorisme, pelanggaran hak
asasi manusia dan perdagangan manusia,” jelasnya.
Untuk memperkuat nilai tambah produk emas, Antam terus melakukan inovasi
produk dan penjualan. Hal ini juga dilakukan seiring dengan tumbuhnya kesadaran
berinvestasi emas di tengah tren kenaikan harga emas dan fluktuasi nilai tukar
mata uang asing.
“Di masa pandemi ini, Antam menerapkan sistem transaksi online sebagai
bentuk adaptasi pasar. Kami juga terus melakukan inovasi produk seperti jasa
depositori BRANKAS dan emas khusus seperti gift series, emas seri
Batik Indonesia, bezel dan lain sebagainya”, papar Kunto.
BRANKAS (Berencana Aman Kelola Emas) merupakan depositori emas yang sudah
dikeluarkan Antam sejak tahun 2016.
“BRANKAS bertujuan untuk memudahkan pelanggan dalam berinvestasi emas. Emas
yang dibeli akan disimpan di Antam dan dapat diambil dalam bentuk emas fisik
atau uang ketika pelanggan membutuhkannya,” tutur Kunto.
Saat ini, produk emas batangan Antam juga menggunakan teknologi CertiEye
dalam kemasan pecahan 0,5 – 100 gram. Menurut Kunto, teknologi ini berfungsi
untuk meningkatkan keamanan produk dan kemudahan bagi konsumen untuk mengetahui
keaslian emas.
Waspadai Sistem Lelang dan Pre Order Emas Antam
Kunto memaparkan, teknologi CetiEye di kemasan produk emas batangan Antam
diharapkan dapat mengurangi potensi penipuan berkedok logam mulia Antam. Ia pun
menjelaskan bahwa sistem pembelian emas Antam adalah cash and carry.
Sehingga meminta masyarakat untuk waspada terhadap informasi terkait lelang dan
pre order emas Antam
“Antam tidak pernah melakukan transaksi emas dengan sistem lelang dan pre
order. Kami berharap masyarakat akan lebih berhati-hati dan bijak dalam
melakukan investasi emas. Untuk informasi terkait dengan lokasi butik emas
Antam dan sistem penjualan bisa dilihat di www.logammulia.com dan instagram @antamlogammulia,”
tutupnya.
PT.
Rifan Financindo Berjangka
sumber
: liputan6.com
PT.
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG
Komentar