Melayani Hampir 125 Tahun, BRI Selamatkan UMKM Selama Pandemi Pakai 6 Cara Ini
PT.
Rifan Financindo Berjangka - Kredibilitas PT Bank Rakyat
Indonesia Tbk (BRI) sebagai BUMN tak perlu diragukan lagi. Tahun lalu, Presiden
Jokowi bahkan menyebut bahwa BRI merupakan satu-satunya bank yang fokus pada
perkembangan UMKM di Tanah Air.
Direktur Bisnis Mikro Supari dalam acara Sharing Session bertajuk Peran BRI
Menyelamatkan UMKM di Tengah Pandemi menjelaskan bahwa UMKM berkontribusi besar
bagi perekonomian negara.
"Oleh karena itu, UMKM penting bagi BRI. Kalau UMKM ada masalah, BRI
juga ada masalah. UMKM adalah penggerak utama negara ini karena ada tiga
kontribusi yang diberikan UMKM," jelas Supari.
Pertama UMKM mampu menanggulangi kemiskinan dengan menyediakan lapangan
kerja. Kedua, penyebaran UMKM yang merata, tidak tersekat dengan geografis.
Ketiga, UMKM mampu beradaptasi dengan perubahan.
Meski punya kontribusi besar, Supari menegaskan bahwa UMKM tidak bisa
berdiri sendiri. Apalagi di masa krisis pandemi seperti sekarang ini, menurut
Supari UMKM butuh pendampingan dalam hal mengembangkan bisnis.
Sekiranya ada enam cara atau terobosan yang dilakukan BRI dalam upaya
menyelamatkan UMKM di masa krisis pandemi, yaitu:
1.
Restrukturisasi UMKM
Supari menegaskan, dalam kondisi
apapun UMKM tidak boleh mati. UMKM harus terus maju dan berkembang. Oleh karena
itu, sejak April-Mei BRI melakukan upaya penyelamatan UMKM terkait kewajiban
cash flow dalam bentuk restrukturisasi.
"Ini adalah penyesuaian nasabah
yang omzetnya turun 20-30 persen. Sampai saat ini, BRI telah menyelamatkan 2,8
juta UMKM dengan total kredit Rp180 triliun," jelas Supari.
2.
Subsidi Bunga
Upaya penyelamatan UMKM tak hanya
dilakukan dengan restrukturisasi. Tapi BRI juga menghadirkan program subsidi
bunga. Realisasi program subsidi bunga, disalurkan BRI ke hampir 7,2 juta pelaku
usaha atau UMKM, dengan jumlah Rp1,2 triliun.
"Skema pemulihan ekonomi
nasional salah satunya adalah subsidi bunga dan ini sangat bermanfaat untuk
memperpanjang napas UMKM di saat krisis pandemi ini karena omzet jatuh,
tabungan dan modal kerja yang habis digunakan untuk memenuhi kebutuhan
hidup," jelas Supari.
3. KUR Online
BRI memberikan akses KUR lebih luas kepada UMKM agar dapat menjadi stimulus
keberlangsungan usaha, di tengah pandemi. Sejak Mei, BRI membuka akses
pengajuan KUR lewat channel online. Fasilitas KUR yang ditawarkan maksimal
hingga Rp50 juta dengan tenor paling lama tiga tahun.
Penyaluran KUR tersebut, disebut Supari sesuai dengan target pemerintah pada
BRI. Hingga akhir Juni 2020, BRI menyalurkan sekitar Rp56 triliun ke lebih dari
dua juta pelaku UMKM. Total target yang di-breakdown pemerintah sebesar Rp120,2
triliun hingga akhir tahun.
4. Web Pasar
Tak ada yang tahu kapan pandemi ini akan berakhir. Setelah menghadirkan
solusi penyelamatan UMKM seperti subsidi bunga, restrukturisasi, dan KUR
Online, kini BRI membentuk Web Pasar.
"Pasar adalah urat nadi pelaku UMKM. BRI telah membangunkan pasar yang
'wajahnya' tidak seperti pasar yang dilihat ada aktivitas belanja, dan
berdesak-desakan. Kami hadirkan web pasar dengan simpel dan tidak ada branding
BRI. Ini didedikasikan ke seluruh ekosistem pasar, dengan kearifan lokal,
mengembangkan sendiri, dan didampingi BRI," jelas Supari.
5. Kupedes Bangkit
Ini merupakan produk pinjaman mikro BRI yang memberikan tambahan modal agar
para pelaku UMKM dapat memutar kembali roda ekonomi usahanya.
Kupedes Bangkit hadir dengan fitur khusus, yaitu pemberian grace period
pembayaran pokok selama enam bulan pertama, sehingga debitur dapat melakukan
akselerasi recovery usaha. Program pencairan Kupedes Bangkit pun terbilang
cepat alias tak lebih dari dua hari, debitur sudah dapat menerima tambahan dana
tersebut.
6. Pendampingan UMKM Lewat Kelas Online
Pandemi krisis memberikan pembelajaran bagi semua pihak, termasuk UMKM. Maka
dari itu, Supari menyarankan agar para pelaku usaha tidak berdiam diri di
tengah kesulitan seperti sekarang ini.
Untuk menggerakkan roda perekonomian UMKM, BRI pun menggelar sejumlah
pelatihan, seperti seminar atau pelatihan khusus. Pelatihan itu merupakan hasil
kolaborasi dengan sejumlah pihak, seperti universitas, RKB, dan Kemenkop
UKM.
"Pelatihan ini gratis dan bisa didapatkan dengan cara mengakses
wirausahabrilian, UMKM Smart sebagai digital platform, dan program konvensional
lain seperti mendatangi RKB yang tersebar di 54 kota di Tanah Air," jelas
Supari.
Dengan adanya pelatihan itu, Supari bahkan mengaku bangga dengan minat para
pelaku usaha. Itu karena adanya transformasi atau peralihan bisnis, dari satu
sektor ke sektor lain.
"Jadi memang selama pandemi ini harus cermat melihat peluang dan kadang
para pelaku usaha harus shifting atau berpindah satu sektor (usaha) ke sektor
lain. Mari kita menatap masa depan dengan harapan dan optimisme yang tinggi.
Pandemi ini akan mempercepat kita naik kelas dan jangan khawatir karena BRI
akan tetap bersama UMKM," tutup Supari.
PT.
Rifan Financindo Berjangka
sumber
: liputan6.com
PT.
RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG
Komentar