Ini Pemicu Harga Emas Dunia & Emas Antam Meroket Pekan Ini

Ini Pemicu Harga Emas Dunia & Emas Antam Meroket Pekan Ini
PT. Rifan Financindo Berjangka - Harga emas dunia di pasar spot mengalami reli tak terbendung sepekan terakhir (week on week/wow) dan menjadi apresiasi mingguan tertinggi sejak 2008 silam.
Harga emas dunia di pasar spot ditutup di level US$ 1.617,5/troy ons pada Jumat (27/3/2020). Harga emas naik 8% (wow) dari posisi penutupan pekan lalu di level US$ 1.497,64/troy ons. Penguatan mingguan ini merupakan yang tertinggi sejak krisis keuangan global 2008.
Faktor yang memicu meroketnya harga emas adalah tekanan jual di pasar saham yang mulai mereda dibarengi dengan prospek ekonomi yang makin suram akibat merebaknya wabah corona di seluruh penjuru dunia.
"Tekanan jual di pasar saham AS turut memberatkan jenis aset lainnya dan memicu terjadinya margin calls yang menjadi tekanan untuk logam mulia emas" kata Phil Streible, Chief Market Strategist di B Blue Line Futures.
"Emas telah terikat dengan pasar saham" kata Bob Haberkorn, Senior Market Strategist di RJO Futures. "Ada begitu banyak yang tidak diketahui menuju akhir pekan. Walau emas merupakan aset safe haven, masih ada keengganan untuk menambah risiko" tambahnya seperti yang diwartakan Reuters.
Harga emas melesat 8% ketika klaim pengangguran di Amerika Serikat melonjak tajam menjadi 3,3 juta berbarengan dengan lolosnya RUU Paket Stimulus Ekonomi jumbo AS senilai US$ 2 triliun di DPR dan senat serta program pembelian aset tak terbatas oleh The Fed, selaku bank sentral AS.
"Pasar sedang menilai dampak dari banyaknya lockdown dan berhentinya aktivitas bisnis terhadap perekonomian," kata analis Standard Chartered Bank Suki Cooper dalam sebuah catatan.
"Harga emas kembali naik mengantisipasi stimulus lebih lanjut dan rilis data yang buruk di masa yang akan datang."
"Kenaikan harga masih dibayangi risiko profit taking dan (kami) memperkirakan harga rata-rata emas berada di US$ 1.725 per ons pada Q2-2020," tambahnya, melansir Reuters.
Penguatan harga emas global juga diikuti oleh logam mulia Antam. Pada Jumat pekan lalau (20/3/2020) untuk logam mulia Antam kepingan 100 gram dihargai Rp 810.000/gram, kemarin harga emas naik menjadi Rp 875.000/gram. Artinya harga emas Antam juga naik 8%.
Pasar masih dipenuhi dengan adanya ketidakpastian. Musuh tak kasat mata masih terus mengintai dan siap menyerang kesehatan dan perekonomian global. Emas yang naik signifikan pekan ini bukan berarti kebal terhadap koreksi dari profit taking maupun kinerja pasar saham.
Harga emas bisa kembali melorot kapan saja ketika kebutuhan akan likuiditas tinggi dan sentimen kembali risk off. Lagi pula wabah corona masih terus menelan korban. Sampai hari ini jumlah kasus di dunia sudah mencapai 597.304.
Sejak WHO mendeklarasikan wabah corona sebagai pandemi, harga emas bergerak dengan volatilitas tinggi.
Pergerakan harga emas bak roller coaster dengan sudut yang tajam. Pada periode 11-26 Maret, harga emas bergerak di rentang US$ 1.469,8/troy ons di level terendah dan US$ 1.634,52/troy ons di level tertinggi. Rentang pergerakan harga emas mengacu pada posisi penutupan ini jauh lebih lebar dari perdagangan periode sebelumnya saat COVID-19 belum disahkan jadi pandemi.
Baca juga :
pt rifan financindo
rifan financindo
pt rifan
PT. Rifan Financindo Berjangka
Sumber : Liputan6
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah