Kobe Bryant, di Antara Prestasi dan Kontroversi

Selain deretan prestasi dan rekor, Kobe Bryant juga tak lepas dari kontroversi sebagai pebasket. (Foto: Christian Petersen/Getty Images)
PT. Rifan Financindo Berjangka - Kobe Bryant cukup bergelimang sederet prestasi dan rekor di olahraga basket. Namun, legenda Los Angeles Lakers itu juga tak luput dari banyak kontroversi.

Bryant baru saja berpulang dengan cara yang menyedihkan. Pria 41 tahun itu tewas dalam insiden helikopter jatuh di kawasan Calabasas, California, Amerika Serikat, Minggu (26/1/2020) waktu setempat.

Bukan cuma pegiat basket yang sedih, seluruh dunia menangisi kepergian Bryant. Maklum, pria kelahiran Philadelphia, 23 Agustus 1978 itu punya prestasi mentereng sebagai pebasket.

Pebasket yang cuma membela LA Lakers selama 20 tahun kariernya tersebut tercatat sudah lima kali menjuarai NBA. Bryant juga berstatus MVP, yang diraihnya pada musim 2007/2008.
Sementara prestasinya bersama timnas basket AS, Bryant turut membantu negaranya dua kali meraih medali emas basket. Ia memenangkan Olimpiade 2008 dan 2012.

Belum lagi sederet rekor individunya. Bryant tercatat sebagai pencetak poin terbanyak keempat NBA sepanjang masa.

Itu baru prestasinya di lapangan basket. Di luar itu, Bryant juga tercatat sebagai atlet pertama yang mampu memenangi penghargaan film Oscar. Dan jangan lupa, statusnya sebagai filantropis membuatnya makin dicintai banyak masyarakat berkat kedermawanannya.
Namun, selayaknya manusia biasa, Bryant pernah berada dalam masa-masa sulit. Cobaan demi cobaan menerpanya, baik di dalam dan luar lapangan basket. Beberapa di antaranya menyisakan kontroversi.

Kasusnya yang sempat menjadi perbincangan publik adalah kasus pelecehan seksualnya. Pada 2003, Bryant pernah meniduri gadis pelayan hotel, ketika sedang menjalani pengobatan lututnya yang cedera.

Dalam prosesnya, si perempuan mengaku diperkosa Bryant. Sementara Bryant pada akhirnya mengaku meniduri si perempuan, namun menolak tuduhan pelecehannya. Setelah 8 bulan kasusnya bergulir, kasus ditutup karena di perempuan enggan bersaksi di persidangan.

Namun, si perempuan sempat melayangkan kasus perdata ke Bryant. Los Angeles Times menaksir, penyelesaiannya berakhir dengan biaya sekitar 2,5 juta dolar AS.

Kasus itu membuat citra Bryant sempat terpuruk. Beberapa sponsor meninggalkannya dan penjualan jerseynya melorot signifikan. Bahkan pada 2008, ketika Bryant memenangkan Oscar, ada petisi agar gelarnya dicabut akibat pernah tersandung kasus pelehan seksual.
Kontroversi lain soal Bryant adalah ketika pencetak poin terbanyak keempat NBA sepanjang masa itu mengejek wasit Bennie Adams dengan sindiran gay. Dalam sebuah pertandingan tahun 2011, Bryant mengejek sang ofisial dengan kata-kata yang tak pantas.

Hal itu membuat Bryant disorot, karena dianggap merendahkan para gay. Bryant pun disanksi denda sebesar 100 ribu dolar AS atas kata-katanya. Bryant pun langsung disorot karena dianggap anti-gay. Menyadari kesalahannya, Bryant menyatakan permintaan maafnya secara terbuka.
Dari deretan kontroversinya, Bryant memang selalu meminta maaf. Hal yang pada akhirnya membuat Bryant tetap diterima para fans, meski beberapa di antaranya mungkin tak bisa memaafkannya.

The Black Mamba, julukan Bryant, kini berpulang selamanya. Segala prestasi dan kontroversinya tentu saja bakal menjadi kenangan tersendiri untuk masyarakat dunia.
Baca juga :
pt rifan financindo
rifan financindo
pt rifan
PT. Rifan Financindo Berjangka
Sumber : Detik
PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA SEMARANG

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah