PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Sesi I, IHSG Koreksi 1,82 Persen

Hasil gambar untuk ihsg
PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona merah selama sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.
Pada penutupan sesi pertama, Kamis (11/10/2018), IHSG merosot 106,17 poin atau 1,82 persen ke posisi 5.714,49. Indeks saham LQ45 susut 2,26 persen ke posisi 894,26. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sebanyak 339 saham melemah sehinga menekan IHSG. 61 saham menguat dan 72 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.746,24 dan terendah 5.669,72.Total frekuensi perdagangan saham 214.024 kali dengan volume perdagangan saham 7,7 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 4,1 triliun.

Investor asing jual saham Rp 563,84 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 15.241.

10 sektor saham tertekan. Sektor saham aneka industri turun 2,67 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham keuangan turun 2,14 persen dan sektor saham industri dasar tergelincir 2,04 persen.

Di tengah pelemahan IHSG, saham pendatang baru SKRN menguat 48,57 persen ke posisi Rp 1.040 per saham, saham MYTX melonjak 34,43 persen ke posisi Rp 164 per saham, dan saham FPNI menanjak 28,29 persen ke posisi Rp 195 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham KPAS melemah 24,73 persen ke posisi Rp 414 per saham, saham AKPI merosot 17,53 persen ke posisi Rp 800 per saham, dan saham SAPX susut 17,32 persen ke posisi Rp 525 per saham.

Bursa saham Asia global pun tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng turun 3,83 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 3,75 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 4,24 persen.

Selanjutnya indeks saham Thailand melemah 2,68 persen, indeks saham Shanghai merosot 4,62 persen, indeks saham Singapura turun 2,86 persen dan indeks saham Taiwan terpangkas 6,24 persen, dan alami penurunan terbesar.

VP Sales and Marketing PT Ashmore Assets Management, Angganata Sebastian, menuturkan IHSG melemah terkena imbas tekanan wall street. Pada Rabu waktu setempat, wall street anjlok seiring kenaikan imbal hasil obligasi AS.

"Ini karena global semalam pasar Amerika Serikat turun 3,3 persen. Jadi kita kena imbasnya,” ujar Angganata, saat dihubungi Liputan6.com.

Penurunan IHSG memang tak separah indeks saham acuan di bursa Asia. Indeks saham Taiwan turun 6,25 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Kemudian indeks saham Shanghai tergelincir 4,75 persen dan indeks saham Jepang Nikkei merosot 4,09 persen.
"Penurunan IHSG tidak parah seperti emerging market lainnya mungkin karena porsi investor asing sudah tidak banyak,” ujar dia.

Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada awal sesi perdagangan saham Kamis pekan ini. Hal tersebut ikuti wall street alami penurunan tajam.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Kamis 11 Oktober 2018, IHSG melemah 1,49 persen atau 86,67 poin ke posisi 5.7300. Pada pembukaan pukul 09.00 WIB, IHSG makin turun tajam 2,2 persen atau 128 poin ke posisi 5.689. Indeks saham LQ45 susut 3,52 persen ke posisi 882,27. Seluruh indeks saham acuan anjlok.

Sebanyak 233 saham melemah sehingga menekan IHSG. 21 saham menguat dan 58 saham diam di tempat. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di posisi tertinggi 5.733,99 dan terendah 5.669,72.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 259.999 kali dengan volume perdagangan 704 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 549,1 miliar. Investor asing jual saham Rp 45,48 miliar di pasar regular. Seluruh indeks saham acuan kompak tertekan.

Sektor saham industri dasar melemah 3,18 persen, dan catatkan penurunan terbesar. Disusul sektor saham manufaktur susut 2,49 persen dan sektor saham infrastruktur merosot 2,41 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham GOOD naik 24,68 persen ke posisi Rp 2.400 per saham, saham DUCK melonjak 24,50 persen ke posisi Rp 940 per saham, dan saham MPRO mendaki 19,05 persen ke posisi Rp 300 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham BKDP turun 15,62 persen ke posisi Rp 54 per saham, saham PNIN merosot 9,02 persenke posisi Rp 1.050 per saham dan saham KPAS tergelincir 9,09 persen ke posisi Rp 500 per saham.

Bursa saham Asia pun kompak tertekan. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 3,45 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi merosot 2,88 persen, indeks saham Jepang Nikkei turun 3,9 persen.

Disusul bursa saham Shanghai tergelincir 2,93 persen, bursa saham Singapura melemah 2,68 persen dan bursa saham Taiwan susut 5,75 persen, alami penurunan terbesar.

Sumber: Liputan6

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah