Baru Melantai di Bursa, GMF Raih Dana Rp 1,129 Triliun | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
PT RIFAN
FINANCINDO BERJANGKA - JAKARTA - Direktur Utama PT Garuda Maintenance
Facility Aero Asia Tbk ( GMFI), Iwan Joeniarto, mengatakan setelah 14
hari atau dua pekan resmi melantai di pasar Bursa Efek Indonesia (BEI),
pihaknya berhasil memperoleh dana sebesar 83,5 juta dollar AS atau Rp
1,129 trilun.
"Sekitar 60 persen pendapatan itu akan digunakan untuk kebutuhan
ekspansi GMF, 25 persen untuk modal kerja, dan sisanya untuk
refinancing," ujarnya Iwan di Kawasan GMF Aeroasia, Tangerang, Banten,
Rabu (24/10/2017).
Iwan mengungkapkan, aksi korporasi dengan resmi masuk pasar saham pada
10 Oktober merupakan strategi GMF untuk mengembangkan usaha dan juga
meningkatkan kemampuan GMF.
Iwan menjelaskan, saat ini komposisi investor yang menjadi pemilik saham
GMF, sebesar 89,1 persen dimiliki induk usaha (PT Garuda Indonesia
(Persero) Tbk, lalu 0,9 persen dimiliki Aerowisata, dan sisanya dimiliki
publik.
Sementara itu, pada tahun ini perusahaan yang bergerak pada bisnis
Maintenance, Repair, dan Overhaul (MRO) berhasil membukukan pendapatan
senilai 310,5 juta dollar AS pada kuartal III tahun 2017.
Jumlah tersebut melampaui target pendapatan kuartal III 2017, yakni sebesar 304,4 juta dollar AS.
Dengan pencapaian ini, Iwan mengaku optimistis, GMF akan semakin mampu
bersaing di panggung internasional dan akan mampu masuk 10 besar MRO di
dunia.
Seperti diberitakan sebelumnya, PT Garuda Maintenance Facility AeroAsia
Tbk resmi mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI)
dengan kode emiten GMFI.
Perseroan merupakan emiten ke-25 yang melantai di BEI dan emiten pertama
dari industri MRO (maintenance repair overhaul/pemeliharaan dan
perbaikan pesawat) Indonesia.
Penawaran umum perdana atau initial public offering ( IPO) GMF dilakukan hari ini, Selasa (10/10/2017).
GMF melepas 2.823.351.100 lembar saham baru atau 10 persen dari modal
ditempatkan dan disetor penuh setelah penawaran umum perdananya dengan
harga sebesar Rp 400.
Sekitar 60 persen dana bersih dari hasil IPO ini akan digunakan oleh GMF
untuk mendanai investasi GMF dalam rencana ekspansi, 15 persen untuk
refinancing, dan sisanya untuk kebutuhan modal kerja.
Baca Juga :
- Penipuan Berkedok Perdagangan Berjangka Komoditi Marak di Indonesia | PT RIFAN FINANCINDO
- Industri PBK Tumbuh di Tengah Rendahnya Pemahaman Masyarakat | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
- Pialang Berjangka PT Rifan Bidik 200 Investor Baru di Semarang | PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA (CABANG)
- Kerja Sama dengan USU, Rifan Financindo Siapkan Investor Masa Depan | RIFAN FINANCINDO
- Waspada Investasi Bodong, Ada Baiknya Anda Mengenal Lebih Baik Perdagangan Berjangka | PT RIFAN
- Dinas Kebersihan dan Pertamanan Pemko Medan Terima Sumbangan | RIFANFINANCINDO
- Rifan Financindo Targetkan 200 Nasabah Baru | RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
- Rifan Financindo Berjangka Gelar Sosialisasi Cerdas Berinvestasi | RIFAN
- Perdagangan Bursa Berjangka Menjanjikan Imbal Hasil Besar dan Resiko Besar | PT. RIFAN FINANCINDO BERJANGKA
- Investasi Perdagangan Berjangka di Indonesia Timur Belum Tergarap | PT. RIFAN
- Kenapa Investasi Bodong Menjamur dan Makan Banyak Korban? | RIFAN BERJANGKA
- Kepercayaan Masyarakat terhadap Perdagangan Berjangka Komoditi Masih Tinggi | PT. RIFAN FINANCINDO
- RFB Dorong Edukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RIFANFINANCINDO
- Marak Investasi Bodong, Masyarakat Diedukasi Perdagangan Berjangka Komoditi | PT RFB
- PERDAGANGAN BERJANGKA : Rifan Jadi yang Pertama Sosialisasi di Medan | PT RIFANFINANCINDO BERJANGKA
Sumber: Tribunnews.com
Akb – rifanfinancindo
Komentar