RUDAL BALISTIK KORUT TERBANG DIATAS JEPANG SELAMA 19 MENIT

RIFANFINANCINDO

RIFANFINANCINDO - SEMARANG, Suara sirene meraung-raung diiringi pesan peringatan melalui pengeras suara mengagetkan jutaan warga Jepang, saat Korea Utara (Korut) kembali meluncurkan rudal. Rudal yang ditembakkan Korut itu melintasi wilayah Jepang bagian utara. 

Seperti dilansir AFP, Jumat (15/9/2017), selain melalui pengeras suara dan sirene, peringatan juga diterima warga Jepang melalui telepon genggam masing-masing. Pesan singkat berisi peringatan untuk warga Jepang itu dikirimkan secara otomatis oleh operator telepon genggam setempat. 

"Peluncuran rudal! Peluncuran rudal! Sebuah rudal tampaknya telah diluncurkan dari Korea Utara. Berlindunglah di dalam gedung atau di bawah tanah," demikiam pesan peringatan melalui pengeras suara yang membangunkan warga Jepang dari tidur pada Jumat (15/9) pagi waktu setempat. 

Rudal yang baru saja diluncurkan Korut ini kembali melintasi wilayah Jepang bagian utara. Rudal Korut itu dilaporkan melintasi bagian utara Pulau Hokkaido, sebelum jatuh ke perairan Pasifik. Lokasi jatuhnya rudal Korut berada di lokasi berjarak sekitar 2 ribu kilometer sebelah timur Hokkaido.

Peluncuran rudal Korut yang melintasi Jepang itu merupakan peristiwa kedua dalam sebulan terakhir. Sebelumnya pada 29 Agustus lalu, Korut juga menembakkan rudal balistik yang melintasi wilayah Jepang bagian utara. 

Bagi warga lokal Jepang, khususnya yang tinggal di Pulau Hokkaido yang menjadi jalur rudal Korut, tak lagi terkejut dengan peringatan itu. Usai sirene berbunyi dan peringatan disampaikan lewat pengeras suara, kebanyakan warga Hokkaido terlihat tenang dan tetap menjalani aktivitas secara normal. 

"Saya tidak bisa mengatakan kami terbiasa dengan hal ini. Maksud saya, ada rudal mengudara tepat di atas kota kami. Itu bukan hal yang enak didengar," tutur Yoshihiro Saito yang merupakan warga kota nelayan kecil Erimo di Hokkaido, kepada AFP.

"Ini cukup menakutkan. Saya dengar rudal itu mengudara sejauh 2 ribu kilometer di Pasifik dan jatuh di laut," imbuhnya, sembari menyebut dirinya memiliki 16 kapal nelayan yang beroperasi di bawah jalur rudal Korut.

Kebanyakan warga Jepang cukup terlatih dalam mencari perlindungan dalam situasi darurat, terutama karena mereka kerap dilanda gempa bumi. Beberapa warga merasa tak berdaya setelah menyadari Korut kembali meluncurkan rudal melintasi wilayah Jepang.

"Ini sungguh menakutkan. Pemerintah memberitahu kami untuk melarikan diri ke gedung-gedung yang stabil, tapi kami tidak bisa melakukannya dengan cepat. Rekan-rekan kami di lepas pantai tidak akan pernah bisa berlindung," tutur Yoichi Takahashi (57), seorang pejabat perikanan di Kushiro, Hokkaido.

"Peristiwa ini sekarang telah dua kali menimpa kami ... Kami akan menjalani hari-hari penuh kecemasan mulai sekarang," imbuhnya.

"Pemerintah meminta kami untuk berlindung di gedung yang stabil atau di bawah tanah, tapi tidak ada satupun tempat seperti itu di sini. Kami tidak memiliki pilihan kecuali tak melakukan apa-apa. Menakutkan? Iya, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa," tutur Isamu Oya (67), seorang pemilik restoran sushi di Erimo.

Militer Korea Selatan (Korsel) langsung menembakkan dua rudal balistiknya sebagai respons atas peluncuran rudal Korut yang terbaru. Korsel pun mengecam keras peluncuran rudal Korut yang melintasi wilayah Jepang bagian utara ini. 

Seperti dilansir kantor berita Korsel, Yonhap News Agency, Jumat (15/9/2017), militer Korsel telah menembakkan dua rudal jenis Hyunmoo-2 dari sebuah lokasi peluncuran rudal di sebelah timur negara tersebut, dekat perbatasan dengan Korut.

Dua rudal Hyunmoo-2 milik Korsel itu ditembakkan sekitar 6 menit setelah Korut meluncurkan rudalnya pada Jumat (15/9) pagi, sekitar pukul 06.57 waktu setempat. Ditembakkannya dua rudal Hyunmoo-2 ini merupakan bagian dari latihan militer. 

Dituturkan salah satu pejabat Kantor Staf Gabungan Korsel kepada wartawan, salah satu rudal secara akurat berhasil mengenai target simulasi di Laut Timur, yang berjarak 250 kilometer dari lokasi peluncuran.

Disebutkan pejabat Korsel itu, jarak tersebut merupakan jarak yang sama antara area latihan militer Korsel dengan pangkalan udara Sunan di Pyongyang, Korut. Pangkalan udara Sunan merupakan lokasi Korut menembakkan rudalnya pagi ini.

Satu rudal lainnya dilaporkan jatuh ke laut pada tahap awal setelah diluncurkan. Otoritas terkait sedang menyelidiki hal ini lebih lanjut.

Dalam pernyataan resminya, pemerintah Korsel menyampaikan kecaman keras untuk peluncuran rudal Korut yang terbaru ini. Korsel mendesak Korut untuk segera menghentikan aksi provokasi sembrono dan kembali ke meja perundingan.

"Kami mengecam keras satu lagi peluncuran rudal balistik oleh Korea Utara, usai uji coba rudal setingkat ICBM (rudal balistik antarbenua) beberapa waktu terakhir, karena itu sebuah pelanggaran jelas terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB dan juga memberikan tantangan besar bagi perdamaian dan stabilitas Semenanjung Korea dan komunitas global," demikian pernyataan resmi pemerintah Korsel.

"Korea Utara seharusnya menyadari bahwa menghentikan pengembangan rudal dan nuklir menjadi cara yang tulus untuk menjamin keamanan dan pembangunan ekonomi. Korea Utara didesak untuk menghentikan segera provokasi sembrono dan kembali ke meja perundingan," imbuh pernyataan itu.

Otoritas militer Korsel sebelumnya menyatakan rudal Korut itu mencapai ketinggian sekitar 770 kilometer dan mengudara selama 19 menit pada jarak sejauh 3.700 kilometer. Jarak itu cukup jauh untuk menjangkau Guam, wilayah Amerika Serikat di Pasifik. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah