PENGEDAR SABU DI JUANDA DIGAGALKAN, SIMULASI TEROR DI PESAWAT

PT RIFAN FINANCINDO

PT RIFAN FINANCINDO - SEMARANG,  Seorang penumpang Air Asia diamankan aparat pengamanan Bandara Internasional Juanda Surabaya, di Sidoarjo. Penumpang ini diamankan lantaran membawa narkoba jenis methamphetamine (sabu). 

Diduga, MS (53), adalah seorang kurir yang membawa sabu dari Malaysia ke Indonesia. Tak tangung-tanggung, pria paruh baya ini membawa sabu seberat 1,940 gram seharga Rp 3 miliar.

Penangkapan dilakukan oleh tim gabungan Direktorat Jenderal Bea Cukai (CNT KPPBC) Tipe Madya Pabean Juanda, Kanwil DJBC Jatim I, BPIB Tipe B Surabaya, BNNP Jatim, Direktorat Reserse Narkoba Polda Jatim, Imigrasi dan Pengamanan Bandara Lanudal Juanda Surabaya di Sidoarjo. 

MS (53) tiba di Surabaya, Selasa (22/8/2017) sekitar pukul 12.00 WIB. Pria ini menumpang pesawat Air Asia nomor penerbangan XT 393 rute Johor Baru Malaysia-Surabaya. Saat diperiksa, MS membawa satu tas pakaian berwarna hitam. 

Petugas Customs Narcotics Team yang curiga dengan gelaran pelaku langsung melakukan pemeriksaan. Untuk memastikan bawaan pelaku, petugas memeriksa menggunakan X-Ray. Dalam pemeriksaan tersebut, petugas menemukan dua bungkus serbuk putih di dalam tas pelaku. 

"Setelah dilakukan pemeriksaan barang bawaan dan kemudian dilanjutkan analisa profiling, penumpang tersebut membawa sabu," kata Kepala Bea dan Cukai Bandara Juanda, Moch. Mulyono kepada wartawan di kantornya, Selaasa (29/8/2017). 

Menurut Mulyono, modus seperti ini sering dilakukan kurir narkoba. Namun untuk barang bukti paling banyak adalah saat ini, yakni seberat 1,940 gram diperkirakan senilai Rp 3 miliar. 

"Menurut pengakuannya, dia seorang TKI dan hanya sebagai kurir. Rencananya akan dibawa ke Madura," terang Mulyono.

Mulyono menjelaskan, dalam upaya penggagalan ini, pihaknya telah menyelamatkan sebanyak 9.700 jiwa generasi muda, dengan asumsi perhitungan 1 gram sabu di komsumsi lima orang. 
Sementara untuk pelaku akan dijerat dengan pasal 133 ayat 1 dan 2 UU RI No 35 tentang narkotika dengan ancaman 15 tahun penjara.

"Pelaku ini akan di jeraat pasal 113 ayat 1 dan 2 UU RI No. 35 tahun 2009 dengan ancaman 15 tahun penjara," jelasnya. 

Seorang pria telah menyandera seorang calon penumpang perempuan di terminal keberangkatan Bandara Juanda. Dengan pistol di tangan, pria tersebut mengancam akan membunuh penumpang. Tangan kiri si pria yang merupakan teroris itu memiting leher penumpang. Sementara tangan kanannya terus mengacungkan pistol yang dibawanya.

Si pria kemudian berteriak bahwa dia akan membunuh penumpang bila beberapa temannya sesama teroris tak dibebaskan. Dia juga mengancam akan meledakkan bom yang ada di Bandara Juanda bila kemauannya takk dituruti.

Setelah negosiasi gagal. Pria tersebut akhirnya dapat dilumpuhkan dengan cara ditembak. Mengetahui temannya dilumpuhkan, teman si pria yang ada di kerumunan orang-orang yang ada di bandara menjatuhkan sebuah tas berisi bom. Lalu dia kabur.
Seorang teroris menyandera seorang calon penumpang Seorang teroris menyandera seorang calon penumpang (Foto: Suparno)

Belum sempat kabur jauh, pria yang menjatuhkan tas berisi bom itu dapat diamankan berkat bantuan anjing pelacak. Bom yang dijatuhkan akhirnya dapat dievakuasi dan dijinakkan.

Itu sekelumit simulasi penanggulangan keadaan darurat penerbangan yang digelar TNI Angkatan Laut. Simulasi digelar di Terminal 2 Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo.

Simulasi ini sempat mengagetkan para calon penumpang pesawat yang sama sekali tidak diberitahu perihal simulasi ini. Salah satunya adalah Dian (23), asal Surabaya. 

"Kami sempat kaget melihat kejadian ada perempuan yang berteriak minta tolong tak kira beneran, setelah mendapatkan informasi dari petugas ternyata ini hanya simulasi," kata Dian pada detikcom di Bandara Juanda, Kamis (14/9/2017).

Dian awalnya mengira benar-benar ada kerusuhan di bandara. Karena terdengar juga suara tembakan senjata api. Ada juga petugas dengan seragam disposal mendatangi sebuah benda yang diduga bom.

"Seram lah simulasi ini, cukup meneganggkan," tegasnya Dian.

Dari terminal keberangkatan, simulasi berlanjut ke Apron. Pesawat Garuda PK ZZ baru saja landing. Ternyata pesawat tersebut sedang dibajak sekelompok teroris. Para teroris menyamar menjadi bagian dari 40 penumpang pesawat.
Teroris dapat dilumpuhkanTeroris dapat dilumpuhkan (Foto: Suparno)

Pesawat lalu diamankan. Para personel diterjunkan untuk mengakhiri drama pembajakan. Puluhan personel elit TNI AL di terjungkan dengan menggunakan dua buah helikopter Nbell HU-412 dan Heli BO-105 NV 40. Pada akhirnya personel TNI bisa meringkus pembajak, salah satunya ditembak. Para penumpang lalu diamankan dan dipindahkan ke kendaraan bus.

Komandan Puspenerbal Juanda Laksamana Pertama Manahan Simorangkir mengatakan, selama ini Bandara Juanda selalu aman. Namun latihan anti teror mutlak diperlukan.

"Bandara Juanda ini pengamanannya di tangani oleh TNI AL. Oleh karena itu kami melakukan pelatihan terhadap personie kami," kata Manahan.

Masih kata Manahan, simulasi pengamanan ini tidak menganggu rute penerbangan, meskipun sempat mengagetkan para penumpang. Dan latihan ini berstandar internasional.

"Latihan ini berstandar Internasional, kegiatan ini juga sering dilakukan personel TNI AL, contohnya latihan dengan personil negara lain seperti Australia dan Amerika Serikat," jelasnya.

Petugas menjinakkan bom Petugas menjinakkan bom (Foto: Suparno)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah