CERITA CINTA KAKEK MENIKAHI GADIS HINGGA NENEK MENIKAHI PEMUDA

RIFAN FINANCINDO

Rifan Financindo - Semarang, Sofian Loho Dandel (28), warga Pulau Mantehage, Minahasa Utara, tak menyangka jodohnya adalah Martha Potu yang telah berusia 82 tahun.

Mempelai pria berusia 70 tahun sementara mempelai wanita berusia 25 tahun. Mahar mempelai mempelai wanita juga cukup menghebohkan dengan jumlah total lebih dari Rp 1 miliar.

Ijab kabul antara Tajuddin Kammisi (70) dengan pasangannya Andi Fitri (25) itu terjadi pada Sabtu (22/4/2017) pukul 14.30 di hadapan penghulu Dusun Tanah Tengah, Desa Liliriawang, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Dalam ijab kabul tersebut turut disebutkan jumlah mahar mempelai wanita yakni uang tunai Rp. 150 juta, perhiasan emas 200 gram serta mobil mewah dan rumah permanen.

"Pernikahannya kemarin atas kesepakatan kedua belah pihak maupun keluarga dan kalau soal mahar harga mobil Rp 400 juta lebih dan rumah seharga Rp 700 juta sebab lokasi rumahnya berada di kota Makassar," kata Sunding, Kepala Desa Liliriawang yang dikonfirmasi pada Minggu, (23/4/2017).

Informasi yang dihimpun bahwa mempelai pria adalah mantan Sekretaris Daerah (Sekda) serta Mantan Wakil Wali Kota Parepare Sulawesi Selatan. Sementara mempelai wanita adalah gadis desa yang saat ini masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Makassar.

Walau terpaut 54 tahun, cinta mampu menepis jurang perbedaan usia mereka.
Saat ditemui Kompas.com di rumah Martha, Desa Lelema Jaga 4, Kecamatan Tumpaan, Minahasa Selatan, Senin (20/2/2017), dua orang yang baru saja melangsungkan pemberkatan nikah pada Sabtu (18/2/2017) ini tak segan menunjukkan kemesraan mereka.

Sofian merangkul pundak Martha saat melayani sesi wawancara. Dia kemudian menuturkan awal mula dia menemukan tambatan hatinya.
"Setahun lalu ada telepon masuk ke ponsel saya. Tidak tahu siapa, saya angkat dan kami berkenalan. Mulai dari situ kami terus berkomunikasi," cerita Sofian.

Komunikasi yang intens membuat Sofian yang saat itu bekerja di sebuah bengkel di Kotamobagu merasa menemukan cintanya.
"Saya belum pernah pacaran sebelumnya. Saya merasa jatuh cinta," kata Sofian.

Tak tahan dengan perasaan cintanya, Sofian pun kemudian nekat mendatangi Martha di Lelama, yang jaraknya cukup jauh. Saat pertama bertemu secara fisik dengan Martha, Sofian terkejut.

"Saya tidak tahu kalau Martha sudah setua ini. Namun, kami merasa benar-benar jatuh cinta, dan sepakat melanjutkan hubungan ini," tutur Sofian.

Merasa sudah cocok satu sama lain, kedua insan yang dimabuk cinta ini lalu berencana meresmikan hubungan mereka. Banyak pihak yang menentang rencana itu, terutama keluarga Martha. Namun, tekad mereka sudah bulat, harus menikah.

Sofian pun kemudian menyampaikan rencana pernikahan itu kepada orangtuanya yang ada di Pulau Mantahage. Sofian lalu mengajak orangtuanya untuk menemui Martha dan melamarnya. Sewaktu datang ke rumah Martha di Lelema, Sofian tak memberi tahu usia calon istrinya.

"Kami tidak tahu kalau calon istrinya seorang nenek. Sangat terkejut waktu itu, tetapi mau bilang apa. Kami lihat mereka saling menyayangi, ya kami setuju saja dengan pilihannya. Jodoh kan urusan Tuhan," ujar Magdalena (60), ibu Sofian yang turut mendampingi Sofian dan Martha saat diwawancarai.

Pemberkatan pernikahan mereka menjadi heboh saat salah satu tamu undangan yang hadir mengunggah foto-foto pasangan ini ke media sosial. Beragam tanggapan dilontarkan netizen. Banyak yang mencibir pilihan Sofian.

"Sama seperti yang pendeta sampaikan sewaktu pemberkatan, kami akan setia sampai selamanya, sampai Tuhan mengizinkan hidup kami," kata Sofian.

Hal itu diaminkan pula oleh Martha. Suaminya meninggal 10 tahun lalu. Martha tinggal sendiri di rumahnya. Kedua anaknya kini berada diJerman dan Arab Saudi.

"Saya terus berdoa kepada Tuhan, jika masih diizinkan dan diberi kesempatan, saya meminta ada pendamping yang bisa mengurus saya pada usia tua ini. Tak menyangka, Tuhan mengutus Sofian," kata Martha.

Dua orang yang terlihat romantis ini kini optimistis menjalankan bahtera rumah tangga mereka. Panggilan "mami-papi" pun kini menjadi sapaan saling sayang Sofian dan Martha.

Warga Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan kembali digemparkan dengan pernikahan seorang kakek dengan gadis yang terpaut usia sangat jauh.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

Wall Street Anjlok Tersengat Memanasnya Ketegangan Rusia-Ukraina

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK