Kekhawatiran Akan Trump Mambuat Anjok Emas

PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA

Rifan Financindo - Semarang, Emas berbalik arah di sesi Asia, Jumat, dengan investor menunggu rincian lebih lanjut tentang prioritas belanja AS yang akan ditetapkan oleh presiden terpilih Donald Trump. Hal itu bisa mendorong permintaan terhadap logam mulia dan perindustrian.
Emas untuk pengiriman Desember di divisi Comex Bursa Perdagangan New York turun 0,41% ke $1,261.25 per ons troy dan perak berjangka untuk pengiriman Desember anjlok 1,09% ke $18,532 per ons troy.
Di tempat lain dalam perdagangan logam, tembaga turun 0,16% ke $2,541 per pon setelah kenaikan tajam yang terjadi baru-baru ini. Logam ini dianggap sebagai indikator utama dari ekonomi global. Hal ini digunakan dalam konstruksi bangunan, pembangkit listrik dan transmisi serta manufaktur elektronik konsumen.
Semalam, harga emas naik tajam selama sesi Eropa, karena dolar AS tertarik mundur dari level tertinggi dua minggu tersentuh menyusul kemenangan pemilu Donald Trump.
Sehari sebelumnya, emas berjangka melonjak sebesar 4,7% ke puncak enam minggu di $1,338.30, sebelum jatuh kembali dan berakhir di $1,273.50. Pasar keuangan pulih dengan menunjukkan keuntungan mengejutkan setelah kemenangan mengejutkan presiden Partai Republik Donald Trump.
Emas berada di jalur untuk penurunan mingguan seiring kemenangan Donald Trump memicu taruhan bahwa kebijakannya akan meningkatkan perekonomian sehingga mengirim reli pada ekuitas dan logam dan meredam daya tarik aset haven.
Bullion untuk pengiriman segera berada di level $ 1,262.89 per ounce pada pukul 8:59 pagi waktu Singapura, setelah jatuh 1,5 persen pada hari Kamis untuk ditutup di level $ 1,259.20, menurut harga publik Bloomberg. Logam ini 3,2 persen lebih rendah minggu ini seiring kekhawatiran atas kemenangan mengejutkan Trump dalam pemilihan presiden AS mereda.
Daya tarik emas, yang membukukan tiga keuntungan mingguan sebelum pemilu, memudar karena meningkatnya optimisme bahwa kebijakan Trump akan berfokus pada pembangunan kembali infrastruktur AS dan mendorong pertumbuhan. Saham dan logam naik, sementara dolar menguat, membatasi permintaan untuk emas sebagai aset alternatif. Investor mengalihkan perhatian mereka kembali ke Federal Reserve, dengan para pedagang melihat peluang 80 persen kenaikan suku bunga bulan depan.
Sementara belanja oleh Republik akan mendukung kegiatan konstruksi dan menguntungkan komoditas seperti baja, nikel, seng dan diesel, prospek untuk emas belum bisa diterka, menurut Goldman Sachs Group Inc. Bullion mungkin didukung oleh ketidakpastian fiskal dan geopolitik, namun pertumbuhan kuat bisa menjadi bearish untuk harga, kata bank ini dalam sebuah laporan pada 9 November. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah