Soal Smelter Freeport, Menteri ESDM Kecewa Berat

Soal Smelter Freeport, Menteri ESDM Kecewa Berat
Rifan Financindo Berjangka Semarang - Setelah sekian lama, Menteri ESDM Sudirman Said akhirnya mengakui, PT Freeport Indonesia (Freeport) tidak pernah serius untuk membangun unit pengolahan dan pemurnian mineral (smelter).

Kata Menteri Sudirman, progres pembangunan smelter Freeport Indonesia, sangat lambat. Hal itu tidak sesuai dengan kesepakatan dengan pemerintah. Atas perkembangan ini, pemerintah telah menggelar rapat khusus dengan Kementerian serta Lembaga (K/L) terkait.

"Freeport belum cukup baik kemajuan smelter-nya. Assessment kita 
belum disepakati, atau tidak sesuai jadwal pembangunan smelter," kata Sudirman di Jakarta, Senin (25/1/2016).

Sudirman menambahkan, dalam rapat koordinasi yang dihadiri Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) menyepakati skenario agar perusahaan tambang asal AS itu, segera merealisasikan smelternya.

"Akhirnya, jika izin ekspor diberikan maka diwajibkan (Freeport) dana jaminan 530 juta dolar AS, kompensasi bahwa dia siap bangun. Kami juga siapkan BK (bea keluar) 5 persen," kata Sudirman.

Izin ekspor konsentrat Freeport Indonesia berakhir 28 Januari nanti. Sejauh ini, industri tambang asal Negeri Paman Sam ini, belum merespon dua syarat yang diajukan pemerintah. [ipe]


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah