Harga Minyak Naik Jelang Rilis Data Pasokan

Ilustrasi Tambang Minyak 5 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Rifan Financindo Berjangka - Harga minyak mentah dunia naik menjelang rilis data persediaan yang kemungkinan berpotensi naik.
Harga minyak mentah light sweet untuk pengiriman Januari ditutup naik US$ 1,06 atau 2,9 persen menjadi US$ 37,87 per barel di New York Mercantile Exchange. 

Sementara minyak Brent, patokan global naik US$ 1,17 atau 3,2 persen ke posisi US$ 37,79 per barel di ICE Futures Europe, melansir laman Wall Street Journal, Rabu (30/12/2015).
Analis berharap laporan Lembaga Administrasi Informasi Energi AS yang dirilis pada Rabu ini, akan menyebutkan jika persediaan minyak mentah AS turun 1 juta barel pada pekan yang berakhir 25 Desember.

Hal ini akan mengurangi beberapa kekhawatiran tentang membanjirnya permintaan minyak mentah. Rencananya, American Petroleum Institute, sebuah kelompok industri, akan merilis data persediaan untuk periode yang sama pada Selasa sore.
"Anda akan melihat adanya persediaan yang besar dalam laporan. Ini mendorong pasar naik sedikit, tapi tetap ada upaya penekanan," kata Mark Waggoner, Presiden Excel Futures. 

Para pemilik kilang minyak kerap membiarkan persediaan terkuras habis pada akhir tahun untuk menghindari pajak yang lebih tinggi. Sebagian besar juga akan menunggu laporan tentang persediaan minyak pada Januari, untuk menilai apakah stok benar-benar jatuh atau hanya lambat mendorong ke rekor tertinggi.
Pedagang dalam beberapa pekan terakhir, masih cenderung memilih memperbanyak pasokan hingga menyeret harga turun. Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS mengatakan, para pedagang minyak telah menurunkan taruhan mereka pada kenaikan harga minyak ke posisi terendah kedua dalam lima tahun terakhir.
Dengan banyaknya pedagang yang berlibur, volume yang rendah, membuat harga bergerak. Harga minyak AS dan Brent mencapai posisi terendah baru dalam dua minggu terakhir ke posisi pada 2004 dan 2009.
Di Timur Tengah, harga minyak yang rendah bahkan mendorong Arab Saudi, negara eksportir minyak mentah terbesar dunia, untuk meningkatkan harga bensin sebesar 60 persen menjadi US$ 0,20 per liter. 

Saudi Press Agency mengatakan langkah baru ini bertujuan untuk membatasi utilitas besar subsidi yang akan diperkenalkan selama lima tahun ke depan.(Nrm/Zul)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah