Laju IHSG Menanti Laporan Kinerja Emiten

Mengikuti bursa global dan regional, Indeks Harga Saham Gabungan turun tipis 8,3 poin ke level 4.983 pada pra pembukaan perdagangan saham.
Rifan Financindo Berjangka - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bergerak mendatar dengan kecenderungan tertekan terbatas pada perdagangan saham sepekan ini. Sejumlah sentimen mulai dari laporan kinerja keuangan emiten, rupiah dan data ekonomi global akan pengaruhi IHSG.

Analis PT Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan beberapa sentimen akan mempengaruhi kinerja indeks saham seperti rilis laporan keuangan emiten yang mulai keluar pada pekan ini.

"Kalau IHSG masih dipengaruhi laporan keuangan, rilis untuk kuartal II  mau keluar," kata Hans kepada Liputan6.com, Jakarta, Senin (27/7/2015).

Pergerakan IHSG juga dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Ditambah tekanan dari bursa saham China. Dia menuturkan, sejumlah sentimen cenderung negatif pada pekan ini. Akan tetapi, laju IHSG akan tertahan dengan ada laporan keuangan yang diperkirakan lebih baik dari kuartal I 2015.

"Harusnya lebih baik. Kenapa? harga komoditas seperti minyak kelapa sawit sempat naik harusnya laporan keuangan baik," ujar Hans.

Dia memperkirakan IHSG bergerak pada level support 4.750-4.811 dan level resistance pada level 4.927-4.982 pada pekan ini.

Kepala Riset PT Sucorinvest Central Gani, Maxi Liestyaputra mengatakan IHSG cenderung mendatar pada sepekan ke depan. Dia mengatakan, sentimen yang berpengaruh pada perdagangan saham ialah laporan kinerja emiten. "Kami lihat mungkin bergerak cenderung flat akan banyak emiten rilis kinerja semester pertama," ujar Maxi.

Dia mengatakan, proyeksi IHSG masih fluktuatif dan mencoba menembus level 5.000. "IHSG akan berfluktuatif akan mencoba 5.000," tutur Maxi.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada menuturkan IHSG berada pada support 4.825-4.835. Sementara itu, IHSG berada di level resistance pada 4.900-4.934.

Reza menuturkan, sentimen negatif mulai membayangi pergerakan indeks saham utamanya berasal dari kondisi makro global serta rilis data kinerja emiten yang diperkirakan di bawah ekspektasi.

"Pergerakan variatif cenderung melemah dimungkinkan dapat terjadi. Laju IHSG pun dapat berpeluang melemah jika di pekan depan  terdapat sentimen negatif dari global dan  terdapat rilis kinerja emiten lokal yang mengalami perlambatan," tutur Reza dalam ulasannya.

Untuk pilihan saham, Hans merekomendasi jual ketika menguat (sell on strength) PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT PP Tbk (PTPP), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON). (Amd/Ahm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah