IHSG Dibuka Menguat Tipis pada Penutupan Juli 2015 Ini

Papan harga saham terpampang di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (30/7/2015).  Setelah terus melemah, IHSG akhirnya menguat 29,82 poin  atau 0,61 persen) ke level 4.750,31. (Liputan6.com/Johan Tallo)
Rifan Financindo Berjangka - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat. Namun sepanjang perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan tertekan karena memburuknya laporan keuangan emiten.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Jumat (31/7/2015), IHSG naik tipis 9,16 poin (0,19 persen) ke level 4.721,65. Penguatan indeks saham ini berlanjut pada pukul 09.00 WIB. IHSG naik 20,75 poin (0,44 persen) ke level 4.733,24. Indeks saham LQ45 menguat 64 persen ke level 798,44. Seluruh indeks saham acuan kompak di zona hijau pada pembukaan perdagangan hari ini.

Ada sebanyak 69 saham menguat sehingga mengangkat IHSG. Sedangkan 19 saham memerah. Selain itu, 65 saham lainnya diam di tempat. Di awal sesi, level IHSG tertinggi sempat berada di level 4.734,21 dan terendah 4.721,46.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 4.944 kali dengan volume perdagangan saham 101,03 juta saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 173,03 miliar.

Secara sektoral, dari sepuluh sektor saham pembentuk indeks terdapat dua sektor yang melemah yaitu sektor pertambangan yang turun 0,27 persen dan sektor industri dasar yang melemah 0,36 persen.

Sedangkan sektor saham yang mampu menguat teratas adalah sektor infrastruktur yang naik 0,77 persen dan disusul sektor perkebunan yang menguat 0,55 persen.

Berdasarkan data RTI, investor asing melakukan aksi beli pada pagi ini. Investor asing melakukan aksi beli bersih sekitar Rp 24 miliar. Pemodal lokal melakukan aksi jual bersih sekitar Rp 24 miliar.

Saham-saham yang menguat dan sebagai penggerak indeks saham antara lain saham ASRM naik 12 persen ke level Rp 2.100 per saham, saham LPIN mendaki 6,58 persen ke level Rp 6.475 per saham, dan saham DSFI naik 6,52 persen ke level Rp 147 per saham.

Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan antara lain saham BEKS turun 18 persen ke level Rp 50 per saham, saham LEAD tergelincir 8,82 persen ke level Rp 155 per saham, dan saham ADHI merosot 7,11 persen ke level Rp 2.080 per saham.

Analis PT BNI Securities, Ankga Adiwirasta menjelaskan, IHSG diperkriakan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan melemah. Sentimen yang mempengaruhi pelemahan tersebut adalah sentimen regional. Indeks Dow Jones pada perdagangan Kamis kemarin (30/7/2015) ditutup melemah 0,03 persen ke level 17.745,98. Wall Street bergerak mendatar setelah data emiten-emiten besar mencatatkan kinerja kurang menggembirakan.

Sementara itu Bursa Asia pada pagi hari ini dibuka dalam teritori negatif. Indeks Nikkei dibuka melemah 0,03 persen ke level 20.517,39. Indeks melemah diiringi penguatan yang terjadi pada nilai tukar Yen terhadap dollar AS yang menyentuh level 124 yang menjadi katalis negatif terhadap produk ekspor Jepang.

Sementara itu potensi pelemahan diprediksi terjadi di bursa saham Indonesia. Sentimen dari pelemahan bursa AS dan Asia diprediksi berpengaruh terhadap Indeks IHSG.

"Namun demikian pergerakan IHSG diprediksi masih akan bergerak fluktuatif. Sentimen dari laporan keuangan semester I 2015 yang rata-rata turun, membebani potensi kenaikan indeks," tuturnya. 

Indeks diprediksi akan berada di rentang 4.670 hingga 4.750 dengan support di level 4.670, dengan saham pilihan diantaranya BMRI, UNTR, INDF, ADHI dan PTBA. (Gdn/Nrm)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah