Harga Minyak Mentah Terus Terpuruk di Perdagangan Senin
Rifan Financindo Berjangka - Pada penutupan perdagangan Sabtu dini
hari harga minyak mentah terpantau mengalami pelemahan tajam (29/6).
Harga komoditas ini terpukul mundur setelah Yunani memberlakukan control
modal karena para krediturnya menolak untuk memperpanjang program
bailout terhadap negaranya. Para petinggi negara-negara Barat mengatakan
bahwa perjanjian dengan Iran mengenai program nuklirnya akan sulit
untuk dicapai.
Yunani akan memberlakukan kontrol modal
dan bank-bank ditutup hari Senin setelah para kreditur internasional
menolak untuk memperpanjang program bailout. Dikhawatirkan akan terjadi
rush perbankan yang berpotensi makin menghancurkan ekonomi negara
tersebut.
Iran juga mundur dari perjanjian nuklir
dengan negara-negara Barat. Kondisi ini mengakibatkan diperpanjangnya
sanksi ekspor minyak mentah Iran.
Di akhir perdagangan Sabtu dini hari
tadi harga minyak mentah jenis WTI berjangka untuk kontrak bulan Agustus
yang saat ini merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan
membukukan penurunan signifikan. Harga komoditas ini ditutup melemah
sebesar 7 sen dan berada pada posisi 59,63 dollar per barel.
Pada perdagangan hari ini harga minyak
mentah WTI mengalami penurunan lanjutan. Harga terpukul sebesar 84 sen
atau 1,4 persen dan ditutup pada posisi 58,79 dollar per barel.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak
paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia masih berpotensi
melanjutkan pelemahan. Saat ini kenaikan dollar menjadi isyu utama
pergerakan harga komoditas.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak
mentah WTI diperkirakan akan mengalami resistance di level 60,00 dollar.
Resistance selanjutnya ada di 62,00 dollar. Jika terjadi pergerakan
yang berbalik melemah harga akan menemui support pada posisi 57,00
dollar dan 56,00 dollar.
Komentar