Harga Minyak Mentah Tertekan Imbas Kenaikan Pasokan Bensin
Rifan Financindo Berjangka - Pada penutupan perdagangan Kamis dini
hari harga minyak mentah terpantau mengalami pelemahan tajam (25/6).
Harga komoditas ini terpukul mundur setelah laporan dari pemerintah
Amerika Serikat menunjukkan bahwa pasokan minyak mentah di negara
tersebut mengalami penurunan tetapi berhasil digantikan dengan tingginya
hasil produksi pengeboran.
Rilis data dari Departemen Energi
Amerika Serikat menunjukkan bahwa pasokan bensin mengalami peningkatan
sebesar 680 ribu barel minggu lalu. Pasokan minyak distilat termasuk
diesel dan minyak pemanas mengalami peningkatan sebesar 1,8 juta barel.
Faktor lain yang menyebabkan terpukulnya
harga komoditas ini adalah menguatnya dollar AS. Mata uang ini kembali
Berjaya seiring dengan kekhawatiran mengenai gagalnya perundingan antara
Yunani dengan para krediturnya.
Di akhir perdagangan Selasa dini hari
tadi harga minyak mentah jenis WTI berjangka untuk kontrak bulan Agustus
yang saat ini merupakan kontrak paling aktif terpantau ditutup dengan
membukukan penurunan signifikan. Harga komoditas ini ditutup melemah
sebesar 74 sen atau setara dengan 1,21 persen dan berada pada posisi
60,27 dollar per barel.
Harga minyak mentah Brent juga tampak
mengalami penurunan di akhir perdagangan tersebut. Minyak mentah Brent
kontrak Agustus terpukul melemas 96 sen atau 1,49 persen dan ditutup
pada posisi 63,50 dollar per barel.
Analyst Vibiz Research Center
memperkirakan bahwa pergerakan harga minyak mentah jenis WTI kontrak
paling aktif pada perdagangan hari ini di sesi Asia masih berpotensi
melanjutkan pelemahan. Saat ini kenaikan dollar menjadi isyu utama
pergerakan harga komoditas.
Untuk perdagangan hari ini harga minyak
mentah WTI diperkirakan akan mengalami resistance di level 62,00 dollar.
Resistance selanjutnya ada di 63,00 dollar. Jika terjadi pergerakan
yang berbalik melemah harga akan menemui support pada posisi 59,00
dollar dan 58,00 dollar.
Komentar