Dolar Perkasa Dorong Harga Minyak Turun
Rifan Financindo Berjangka - Harga minyak mentah dunia susut
hampir 3 persen pada Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta) dipicu penguatan
dolar Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran tentang produksi minyak di
negara ini.
Harga minyak
mentah jenis Brent untuk pengiriman Juli turun US$ 1,80 (2,75 persen)
menetap di posisi US$ 63,72 per barel, di ICE Futures Europe.
Sementara harga West Texas Intermediate (WTI) turun US$ 1,69 (2,83
persen) ke posisi US$ 58,03 per barel, setelah sempat diperdagangkan
pada posisi terendah di US$ 57,71 per barel, di New York Mercantile
Exchange.
"Faktor utama yang membebani harga minyak adalah penguatan dolar AS," kata Analis Commerzbank Carsten Fritsch, melansir laman Reuters.
"Faktor utama yang membebani harga minyak adalah penguatan dolar AS," kata Analis Commerzbank Carsten Fritsch, melansir laman Reuters.
Dolar AS kembali menguat seiring krisis keuangan Yunani dan
meningkatnya dorongan tentang penghematan di Spanyol yang menekan mata
uang Euro.
"Tekanan kekuatan dolar pada minyak ada pada kekhawatiran tentang kemampuan Yunani membayar utangnya dan Federal Reserve AS yang kemungkinan menjadi lebih dekat untuk menaikkan suku bunganya," kata Phil Flynn, Analis Price Futures Group di Chicago.
"Tekanan kekuatan dolar pada minyak ada pada kekhawatiran tentang kemampuan Yunani membayar utangnya dan Federal Reserve AS yang kemungkinan menjadi lebih dekat untuk menaikkan suku bunganya," kata Phil Flynn, Analis Price Futures Group di Chicago.
Penguatan dolar membuat komoditas lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lainnya, dan cenderung membebani harga minyak.
Penurunan harga minyak juga dipicu kemungkinan terhentinya penurunan
aktivitas pengeboran di AS yang telah berlangsung selama 23 minggu.
Kembali dibukanya pengeboran di Amerika Serikat akan mengurangi
pengetatan pasar minyak dalam beberapa bulan mendatang. Ini menjadi
salah satu faktor yang membantu Brent naik dari posisi terendah dalam
enam tahun sebesar US$ 45 per barel pada Januari.(Nrm/Igw)
Komentar