Wanita Berbibir Tebal Dianggap Lebih Seksi?
Rifan Financindo Berjangka -- Beberapa waktu lalu dunia maya sempat dihebohkan dengan kompetisi bibir tebal dan penuh layaknya selebriti Kylie Jenner.
Lucunya, banyak remaja dan wanita dewasa yang melakukan cara ekstrim demi memperoleh bibir seksi dan tebal seperti Kylie. Sebenarnya, apa benar wanita yang memiliki bentuk bibir penuh dan tebal lebih terlihat menarik?
"Kalau Anda memperhatikan sejarah antropologis tentang tubuh wanita dan seksualitas, bibir yang tebal tidak hanya simbol sensualitas feminin, namun juga dapat meningkatkan keinginan dan minat untuk lebih intim. Bentuk bibir yang tebal dianggap membuat Anda semakin menarik," tutur Jamie Gordon, seorang antropolog.
Sebuah studi yang digelar pada tahun 2010 silam dan dipublikasikan pada jurnal Vision Research menemukan bahwa seorang wanita yang memiliki bibir tebal menyugestikan potensi yang besar untuk berpasangan. "Rasio ini akan selalu lebih dipandang menarik ketimbang wanita yang memiliki bibir lebih tipis," tulis para peneliti.
Fenomena budaya bahwa wanita berbibir tebal lebih menarik dimulai pada era 1950-an ketika aktris Marilyn Monroe menyandang status simbol sensualitas. Menurut Gordon, Marilyn merepresentasikan transisi dalam pemikiran kebudayaan Amerika tentang wanita dan seks.
"Di Amerika saat itu jumlah pria lebih sedikit karena perang. Sehingga, tidak hanya kompetisi yang ketat untuk memperoleh pria, namun juga ide bahwa Anda harus membuat ia selalu senang agar ia tidak berpaling dari Anda. Anda tidak bisa hanya terlihat mampu bercinta, namun Anda harus menunjukkan bahwa Anda menikmatinya. Bentuk bibir penuh dan tebal bisa mengungkapkannya," jelas Gordon.
Selanjutnya, Gordon memaparkan bahwa bentuk bibir sedemikian rupa memang cenderung lebih banyak digemari wanita muda. Namun, keinginan untuk tampil dengan bentuk bibir penuh dan tebal ternyata tidak lantas hilang di usia yang sudah tidak muda lagi.
"Bibir Anda semakin tipis seiring bertambahnya usia. Namun, bentuk bibir yang lebih penuh adalah penanda usia muda. Beberapa wanita yang sudah berumur berpikir bahwa setidaknya mereka masih punya bagian tubuh yang merepresentasikan seksualitas mereka," sebut Gordon.
"Kalau Anda memperhatikan sejarah antropologis tentang tubuh wanita dan seksualitas, bibir yang tebal tidak hanya simbol sensualitas feminin, namun juga dapat meningkatkan keinginan dan minat untuk lebih intim. Bentuk bibir yang tebal dianggap membuat Anda semakin menarik," tutur Jamie Gordon, seorang antropolog.
Sebuah studi yang digelar pada tahun 2010 silam dan dipublikasikan pada jurnal Vision Research menemukan bahwa seorang wanita yang memiliki bibir tebal menyugestikan potensi yang besar untuk berpasangan. "Rasio ini akan selalu lebih dipandang menarik ketimbang wanita yang memiliki bibir lebih tipis," tulis para peneliti.
Fenomena budaya bahwa wanita berbibir tebal lebih menarik dimulai pada era 1950-an ketika aktris Marilyn Monroe menyandang status simbol sensualitas. Menurut Gordon, Marilyn merepresentasikan transisi dalam pemikiran kebudayaan Amerika tentang wanita dan seks.
"Di Amerika saat itu jumlah pria lebih sedikit karena perang. Sehingga, tidak hanya kompetisi yang ketat untuk memperoleh pria, namun juga ide bahwa Anda harus membuat ia selalu senang agar ia tidak berpaling dari Anda. Anda tidak bisa hanya terlihat mampu bercinta, namun Anda harus menunjukkan bahwa Anda menikmatinya. Bentuk bibir penuh dan tebal bisa mengungkapkannya," jelas Gordon.
Selanjutnya, Gordon memaparkan bahwa bentuk bibir sedemikian rupa memang cenderung lebih banyak digemari wanita muda. Namun, keinginan untuk tampil dengan bentuk bibir penuh dan tebal ternyata tidak lantas hilang di usia yang sudah tidak muda lagi.
"Bibir Anda semakin tipis seiring bertambahnya usia. Namun, bentuk bibir yang lebih penuh adalah penanda usia muda. Beberapa wanita yang sudah berumur berpikir bahwa setidaknya mereka masih punya bagian tubuh yang merepresentasikan seksualitas mereka," sebut Gordon.
Komentar