Harga Emas Susut Dipicu Ketidakpastian Kenaikan Suku Bunga AS
Rifan Financindo Berjangka - Harga emas menyusut pada Kamis (30/4/2015) ini didorong Federal Reserve AS (The Fed) mengisyaratkan untuk mengambil pendekatan pertemuan guna membahas rencana kenaikan suku bunga untuk pertama kalinya sejak 2006.
Namun setelah menggelar pertemuan dua hari, Federal Reserve menunjukan masih melemahnya ekonomi AS dan ini menjadi tanda mereka harus berjuang untuk menaikkan suku bunga di tahun ini.
Harga spot emas untuk pengiriman Juni turun US$ 3,90 menjadi US$ 1.210,00 per ounce usai pernyataan The Fed.
"Pasar sedang membaca bahwa Fed tidak memindahkan kerangka kerangka soal suku bunga meskipun terjadi kelemahan baru-baru dalam pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja," kata Tai Wong, Direktur Perdagangan Logam di BMO Capital Markets di New York., melansir laman Reuters.
Banyak pedagang telah menurunkan harapan untuk kenaikan suku bunga pada bulan Juni, pernyataan The Fed tidak menutup kemungkinan ini terjadi pada September.
Dolar AS, yang merosot tajam ke level terendah dua bulan, mengupas kerugian terhadap sekeranjang mata uang utama setelah pernyataan Fed dirilis.
Meskipun emas terdorong setelah serangkaian pelemahan data AS dan menunjuk perlambatan momentum di ekonomi terbesar dunia, data pada hari Rabu menunjukkan produk domestik bruto AS tumbuh pada tingkat tahunan hanya 0,2 persen, yang paling lemah dalam satu tahun dan di bawah harapan.
Kekuatan harga emas baru-baru ini juga telah mengurangi permintaan fisik di Asia.
Di Cina, konsumen emas terbesar kedua, premi turun menjadi sekitar US$ 1 per ons pada hari Rabu atas patokan global, dari US$ 2 menjadi US$ 3 di sesi sebelumnya.
"Pasar sedang membaca bahwa Fed tidak memindahkan kerangka kerangka soal suku bunga meskipun terjadi kelemahan baru-baru dalam pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja," kata Tai Wong, Direktur Perdagangan Logam di BMO Capital Markets di New York., melansir laman Reuters.
Banyak pedagang telah menurunkan harapan untuk kenaikan suku bunga pada bulan Juni, pernyataan The Fed tidak menutup kemungkinan ini terjadi pada September.
Dolar AS, yang merosot tajam ke level terendah dua bulan, mengupas kerugian terhadap sekeranjang mata uang utama setelah pernyataan Fed dirilis.
Meskipun emas terdorong setelah serangkaian pelemahan data AS dan menunjuk perlambatan momentum di ekonomi terbesar dunia, data pada hari Rabu menunjukkan produk domestik bruto AS tumbuh pada tingkat tahunan hanya 0,2 persen, yang paling lemah dalam satu tahun dan di bawah harapan.
Kekuatan harga emas baru-baru ini juga telah mengurangi permintaan fisik di Asia.
Di Cina, konsumen emas terbesar kedua, premi turun menjadi sekitar US$ 1 per ons pada hari Rabu atas patokan global, dari US$ 2 menjadi US$ 3 di sesi sebelumnya.
Komentar