Ingin Selamatkan Temannya, Wartawan Jepang Kenji Goto Disandera ISIS




Rifan Financindo Berjangka - Dua sandera asal Jepang yang diancam akan dibunuh militan Islamic State of Iraq and Syria(ISIS) ternyata saling mengenal. Kenji Goto yang seorang wartawan, pergi ke Suriah untuk mencari Haruna Yukawa yang merupakan temannya.

Yukawa diculik di dekat Aleppo, Suriah pada Agustus 2014 lalu. Goto (47) yang sebenarnya sudah pulang ke Jepang, memutuskan kembali ke Suriah pada akhir Oktober 2014 lalu untuk mencarinya, namun dia malah menghilang. Demikian seperti dilansir Reuters, Kamis (22/1/2015).

Yukawa yang bermimpi menjadi kontraktor militer ini pergi ke Suriah untuk mengubah hidupnya, setelah dilanda kebangkrutan, kehilangan istrinya yang menderita kanker dan sempat berupaya bunuh diri. Kementerian Luar Negeri Jepang menelusuri informasi terkait Yukawa sejak Agustus tahun lalu. 

Sedangkan hilangnya Goto tidak dilaporkan, hingga akhirnya muncul video ISIS pada Selasa (20/1) yang menampilkan Goto dan Yukawa.

Yukawa pertama bertemu dengan Goto di Suriah pada April 2014 lalu. Saat itu, Yukawa meminta Goto yang merupakan wartawan perang ini, untuk membawanya ke Irak karena dia ingin tahu bagaimana rasanya berada di wilayah konflik.

Keduanya pergi bersama ke Irak pada Juni 2014. "Dia (Yukawa-red) sangat malang dan tidak tahu apa yang dilakukannya. Dia membutuhkan seseorang dengan pengalaman untuk membantunya," ucap Goto kepada Reuters pada Agustus 2014 sebelum menghilang.

Yukawa kemudian kembali ke Suriah sendirian pada Juni 2014. Sedangkan Goto pulang ke Jepang hingga dia mengetahui Yukawa diculik. Merasa terus dihantui, Goto memutuskan dirinya harus melakukan sesuatu untuk membantu Yukawa.

"Saya perlu pergi ke sana, setidaknya sekali dan menemui fixers saya dan menanyai mereka soal situasi terkini. Saya harus berbicara dengan mereka secara langsung. Saya pikir ini sangat perlu," ucap Goto, merujuk pada orang lokal yang membantunya sebagai wartawan untuk mencari informasi, menyusun pertemuan dan menjadi penerjemah di Suriah.

Pada Oktober 2014, istri Goto melahirkan anak keduanya. Namun pada saat yang sama, Goto memutuskan untuk pergi ke Suriah lagi. Dia sempat memposting sejumlah video singkat di akun Twitter-nya.

Salah satunya menunjukkan dokumen-dokumen perizinan baginya yang dikeluarkan oleh pemberontak antipemerintah Suriah di Aleppo. Pada 22 Oktober 2014, Goto mengirim email ke salah satu kenalannya untuk mengabarkan rencananya pulang ke Jepang pada akhir bulan.

Menurut rekannya, Goto terbang dari Tokyo ke Istanbul, Turki, kemudian dari sana dia menyeberang ke perbatasan Suriah. Pada 25 Oktober 2014, Goto mengabarkan dirinya berhasil melintasi perbatasan Suriah dengan selamat.

"Apapun yang terjadi, ini adalah tanggung jawab saya," ucap Goto dalam video singkat yang direkamnya sebelum pergi ke Raqqa, yang menjadi markas pusat ISIS.

Itulah momen terakhirnya sebelum akhirnya dia dan Yukawa muncul dalam video ISIS pada Selasa (20/1). ISIS mengancam akan membunuh keduanya jika pemerintah Jepang tidak membayar tebusan sebesar US$ 200 juta (Rp 2,5 triliun).

Goto diketahui mulai bekerja sebagai wartawan perang pada tahun 2996 lalu. Dia memiliki reputasi yang baik sebagai wartawan yang hati-hati dan bisa diandalkan oleh sejumlah media Jepang, salah satunya NHK.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah