Pidato Natal, Raja Belanda Singgung Kebhinnekaan



Rifan Financindo Berjangka Semarang - Sudah tradisi tiap Hari Raya Natal kepala negara (Ratu atau Raja) Belanda menyampaikan pidato kenegaraan. Kali ini Raja dalam pidatonya menyinggung kebhinnekaan. 

Kesatuan tanpa kebhinnekaan itu menyesakkan. Kebhinnekaan tanpa kesatuan akan cerai-berai. Kita saling memerlukan satu sama lain, lebih dari yang sering kita sendiri sadari. 

Demikian Raja Willem-Alexander Claus George Ferdinand, Koning der Nederlanden, Prins van Oranje-Nassau, Jonkheer van Amsberg dalam pidato Hari Raya Natal, yang disiarkan di seluruh saluran publik nasional, Kamis (25 Desember 2014) 

Disampaikan bahwa ketegangan-ketegangan membuat masyarakat berada dalam tekanan, secara nasional, tetapi juga dekat rumah, di pemukiman dan lingkungan, sekolah, tempat kerja dan juga internet. 

"Betapa pun perasaan dan kegelisahan dapat dimengerti, dan betapa pun intensnya keyakinan dapat dihayati, namun semua itu bukan suatu pengesahan untuk berbuat apa saja. Siapa mengancam orang lain, maka dia merampas rasa aman orang lain dan rasa merasa di rumah sendiri," ujar Raja Willem. 

Raja mengatakan bahwa nilai kebebasan dan demokrasi itu terutama menjadi jelas bagi siapa yang tidak memilikinya. 

Menurut penerus tahta dari Ratu Beatrix ini, bagi masyarakat Belanda yang sangat majemuk kekayaan berupa kebebasan itu masih dapat disandang, asal beberapa persyaratan tetap terpenuhi.

"Asal kita tetap menyadari bahwa kebebasan kita adalah tanggung jawab kita bersama. Dan bahwa manusia hanya sungguh-sungguh bisa bebas, jika mereka dapat menjadi dirinya sendiri dalam suatu masyarakat yang menerima bahwa manusia berbeda satu sama lain," demikian Raja Willem. 

Penduduk Belanda sendiri, yang saat ini jumlahnya 16,7 juta orang, merupakan komposisi multikultural dan multietnik dengan berbagai macam agama dan tidak beragama, golongan, dan latar belakang asal-usul dari berbagai macam bangsa. 

Sebelumnya Raja Willem memanfaatkan pidato Natal itu untuk mengenang kembali para korban kecelakaan pesawat MH017, keluarga dan teman-teman para korban. Tidak hanya korban warga Belanda, tetapi juga para korban warga Indonesia dan lainnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah