Mantan Pimpinan KPK Tantang Kabinet Kerja Laporkan Kekayaan Tiap Hari
Terobosan baru dengan melibatkan KPK dan PPATK sebelum mengumumkan susunan kabinet. Mantan Pimpinan KPK Chandra M Hamzah pun menantang Kabinet Kerja itu melakukan terobosan lebih hebat lagi.
"Saya lebih cenderung kekayaan mereka dipantau dari hari ke hari, bisa oleh BPK, KPK, atau PPATK. Harus diikuti perkembangannya meski menurut undang-undang telah ada ketentuan laporan kekayaan," tutur Chandra saat berbincang dengan detikcom, Minggu (26/10/2014).
Pemangku jabatan eksekutif tentunya akan sarat dengan transaksi keuangan setiap harinya. Oleh karena itu perlu adanya terobosan untuk memantau aliran uang dari para pejabat eksekutif tersebut.
"Mari kita awasi bersama-sama tentang kebijakan mereka nantinya. Selama kerja mereka bagus tentu akan kita dukung," imbuh dia.
Sebelumnya KPK memberikan 'lampu merah' dan 'lampu kuning' untuk beberapa nama calon menteri Presiden Jokowi. Menanggapi hal tersebut Presiden Jokowi langsung merevisi dan menggantinya dengan nama-nama baru.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut ingin para pembantunya lepas dari coretan hitam masa lalu. Dengan demikian kinerja pemerintahan tak akan terganggu.
"Tidak lucu kan kalau baru menjabat kemudian langsung ditangkap KPK," pungkas Chandra kemudian.
"Saya lebih cenderung kekayaan mereka dipantau dari hari ke hari, bisa oleh BPK, KPK, atau PPATK. Harus diikuti perkembangannya meski menurut undang-undang telah ada ketentuan laporan kekayaan," tutur Chandra saat berbincang dengan detikcom, Minggu (26/10/2014).
Pemangku jabatan eksekutif tentunya akan sarat dengan transaksi keuangan setiap harinya. Oleh karena itu perlu adanya terobosan untuk memantau aliran uang dari para pejabat eksekutif tersebut.
"Mari kita awasi bersama-sama tentang kebijakan mereka nantinya. Selama kerja mereka bagus tentu akan kita dukung," imbuh dia.
Sebelumnya KPK memberikan 'lampu merah' dan 'lampu kuning' untuk beberapa nama calon menteri Presiden Jokowi. Menanggapi hal tersebut Presiden Jokowi langsung merevisi dan menggantinya dengan nama-nama baru.
Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut ingin para pembantunya lepas dari coretan hitam masa lalu. Dengan demikian kinerja pemerintahan tak akan terganggu.
"Tidak lucu kan kalau baru menjabat kemudian langsung ditangkap KPK," pungkas Chandra kemudian.
Komentar