IHSG Mulai Antisipasi Rencana Kenaikan BBM Bersubsidi



Indeks Harga Saham Gabungan diproyeksikan bergerak variatif pada perdagangan Kamis (30/10/2014). Pelaku pasar mulai mengantisipasi wacana kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi selain merespon sentimen eksternal. 

Pasar saham Amerika Serikat (AS) bergerak negatif, seiring bank sentral (The Fed) menghentikan program quantitative easing (QE). Koreksi dialami oleh indeks Dow Jones Industrial Average sebesar 0,18 persen dan S&P 500 yang turun 0,14 persen. 

Dari pasar Asia, pergerakan pasar saham dipengaruhi oleh keputusan The Fed untuk menjaga suku bunga rendah. Apresiasi pasar saham Asia ditunjukkan oleh indeks Nikkei 225 di Jepang sebesar 0,24 persen. Sedangkan indeks KOSPI Composite di Korea Selatan melemah tipis 0,17 persen. 

Sementara harga kontrak berjangka (futures) komoditas juga mengalami koreksi. 

Dari dalam negeri, pemerintah melalui Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro memastikan akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi sebelum tanggal 1 Januari 2015. 

Berdasarkan informasi, pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi seperti rencana semula, yakni Rp 3.000 per liter pada awal November 2014. 

Analis Teknikal Mandiri Sekuritas mengatakan IHSG masih diperdagangkan di atas MA 200 harian. IHSG bergerak menguat dan ditutup pada level 5.074 atau naik 1,45 persen pada perdagangan kemarin. 

"Untuk perdagangan hari ini, IHSG masih berpotensi melanjutkan penguatan namun dalam kisaran yang terbatas. IHSG akan bergerak di kisaran level tertinggi terdekat di 5.103 dan terendah terdekat di 4.995," tulisnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah