Pergerakan Harga Grains Mixed Akibat Tarik-menarik Permintaan dan Penawaran

Pada perdagangan di bursa CBOT dini hari tadi harga jagung berjangka mengalami kenaikan untuk dua hari berturut-turut (23/01). Harga komoditas ini menguat setelah harga komoditas ternak dan produk susu mengalami kenaikan hingga mencapai rekor tertinggi. Kondisi ini merupakan sinyal bahwa permintaan komoditas grains yang digunakan sebagai pakan ternak akan mengalami kenaikan. Sementara itu harga gandum dan kedelai tampak melemah.

Harga tenak di Chicago mengalami peningkatan sebesar 16 persen sejak akhir bulan Juni tahun 2013 lalu. Harga susu berjangka mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah. Kenaikan produksi ternak ini menimbulkan kenaikan permintaan terhadap jagung yang digunakan sebagai panak ternak. Terlebih lagi harga jagung telah mengalami penurunan tajam sebesar 41 persen dalam jangka waktu 12 bulan belakangan.

Harga jagung berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret mengalami kenaikan sebesar 0.3 persen dan ditutup pada posisi 4.2625 dollar per bushel dini hari tadi. Kemarin harga jagung ditutup menguat sebesar 0.2 persen.

Harga gandum berjangka justru mengalami penurunan sebesar 0.2 persen dan ditutup pada posisi 5.6125 dollar per bushel dini hari tadi. Pada perdagangan tadi malam harga bergerak melemah karena adanya kabar kenaikan produksi gandum global.

Harga kedelai berjangka untuk kontrak pengiriman bulan Maret ditutup turun sebesar 0.1 persen di posisi 12.795 dollar per bushel. Kemarin harga kedelai sempat anjlok sebesar 2.7 persen, terbesar dalam 16 minggu, di tengah prospek kenaikan produksi di Amerika Selatan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah