Rupiah Naik Tipis, Masih di Kisaran Terendah Sejak Maret 2009
Mata
uang rupiah pada sesi perdagangan hari ini tampak mengalami rebound
terbatas setelah kemarin anjlok tajam terhadap dollar AS (29/11). Untuk
pertama kalinya sejak tahun 2009 lalu nilai tukar mata uang lokal ini
anjlok ke level 12000 per dollar. Rupiah menjadi pimpinan penurunan mata
uang di negara emerging di tengah kekhawatiran bahwa defisit transaksi
berjalan akan membuat ekonomi Indonesia rentan terhadap pelarian modal.
Defisit transaksi berjalan di kuartal
ketiga lalu mencapai 3.8 persen dari PDB. Meskipun defisit tersebut
berkurang dibandingkan 4.4 persen dari PDB pada kuartal kedua, tetapi
angka ini masih jauh di atas target pemerintah di kisaran 2.3 persen.
Sementara itu lelang obligasi yang
dilakukan hari Senin tanggal 25 November juga kurang sukses menandakan
kurangnya animo para investor terhadap surat utang pemerintah. Tercatat
dari hasil lelang obligasi berdenominasi dollar hanya mencapai angka 190
juta dollar, jauh di bawah target 450 juta dollar.
Hari ini rupiah agak naik ke posisi 11973
per dollar setelah pada sesi perdagangan kemarin sempat mengalami
penurunan hingga mencapai 12025 per dollar. Posisi rupiah tersebut
mengalami peningkatan sebesar 22 poin dibandingkan dengan posisi
penutupan perdagangan kemarin.
Analis Vibiz Research dari Vibiz
Consulting memperkirakan bahwa pergerakan mata uang rupiah terhadap
dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung masih melemah. Untuk
hari ini mata uang lokal ini diperkirakan akan bergerak pada kisaran
11950 – 12050 per dollar AS.
Komentar