Minyak WTI Jatuh pasca Gain Terbesar selama Tiga Pekan Terakhir

Bloomberg (25/6) – Minyak mentah WTI jatuh setelah peningkatan terbesarnya dalam tiga pekan terakhir, sebuah laporan dari pihak pemerintah kemungkinan akan memperlihatkan tumpukan cadangan A.S yang mengalami penurunan.

Kontrak berjangka tergelincir sebanyak 0.4% di New York, memangkas gain sebanyak 1.6% dihari Senin kemarin, sementara itu cadangan minyak mentah kemungkinan jatuh sebanyak 2 Juta barel pada pekan lalu, berdasarkan survey dari Bloomberg sebelum rilis laporan dari pihak Energy Information Administration pada hari Rabu besok.

Minyak WTI untuk pengiriman bulan Agustus tergelincir sebanyak 37 sen menuju ke level harga $94.81 per barel dalam perdagangan elektronik pada New York Mercantile Exchange dan berada dilevel harga $94.84 pada jam 9:57 pagi waktu Sidney, sementara itu volume seluruh kontrak berjangka yang ditransaksikan berada sebanyak 27% dibawah rata-rata 100 hari, kontrak tersebut meningkat sebanyak $1.49 menuju ke level harga $95.18 hari Senin kemarin, yang merupakan peningkatan terbesarnya sejak tanggal 3 Juni yang lalu dan penurupan yang tertinggi sejak tanggal 20 Juni pekan lalu.

Brent oil untuk settlement bulan Agustus turun sebanyak 28 sen menuju ke level harga $100.88 per barel pada London-based ICE Futures Europe exchange hari Senin kemarin, yang gain sebanyak 25 sen menuju ke level harga $101.16 per barel kemarin, sementara itu tingkat acuan Eropa mengakhiri sesi tersebut dilevel premium sebanyak $5.98 bagi kontrak berjangka WTI, merupakan spread yang terendah sejak bulan Januari 2011 dan berada sebanyak $6.05 dihari ini.(tito)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah