Index dolar pertahankan gain dibelakang kejatuhan saham

Bloomberg, (25/6) - Indeks Dollar mencatat gain empat hari di tengah prospek Federal Reserve untuk memangkas pembelian obligasi sejalan dengan penguatan ekonomi.

Greenback berada di 0,9 persen dari dua minggu tertinggi terhadap yen sebelum keluarnya data ekonomi AS yang para ekonom katakan akan menunjukkan kenaikan pada harga rumah dan pesanan barang tahan lama. Sementara, volatilitas pada dolar Australia berada di level tertinggi dalam 1,5 tahun di tengah kekhawatiran krisis uang tunai China yang akan mengekang pertumbuhan ekonomi di pasar ekspor terbesar dari negara Pasifik Selatan itu.

'Dolar mulai benar-benar menemukan momentumnya karena ekonomi mulai menunjukkan akhir dari pelonggaran kuantitatif,' kata Andrew Mei, pedagang dari CMC Markets di Auckland. 'Dolar-yen akan terdorong ke langit.'

Indeks Dollar, yang Intercontinental Exchange Inc gunakan untuk memantau mata uang AS terhadap enam mitra dagangnya sedikit berubah pada posisi 82,460 pukul 11:47 siang di Tokyo dari posisi 82,425 kemarin, level penutupan tertinggi sejak 5 Juni.

Mata uang AS berada di 97,79 yen dari sebelumnya di 97,73 setelah menyentuh level 98,70 kemarin, terbesar sejak 11 Juni. Sementara terhadap euro, berubah pada posisi $ 1,3122. Yen jatuh ke 128,32 per euro dari sebelumnya di 128,22.

Pesanan barang tahan lama AS kemungkinan akan mengalami meningkat sebesar 3 persen pada bulan Mei setelah merevisi naik 3,5 persen pada bulan sebelumnya, menurut survei Bloomberg News sebelum laporan tersebut dikeluarkan oleh Departemen Perdagangan hari ini. Indeks S & P / Case-Shiller, index dari nilai rumah untuk 20 kota di AS naik 10,6 persen untuk tahun yang berakhir April setelah naik 10,9 persen di bulan Maret - itu adalah yang terbesar sejak tahun 2006, berdasarkan sebuah survei terpisah.

Dolar telah naik 3 persen dalam seminggu terakhir, gainer terbesar di antara 10 mata uang negara berkembang yang dilacak oleh Bloomberg Correlation Weighted Indexes. Euro telah menguat 0,7 persen, sementara yen sedikit berubah.

Kenaikan mata uang AS telah didorong oleh Ketua the Fed, Ben S. Bernanke mengatakan pada 19 Juni lalu bahwa bank sentral mungkin akan memulai penurunan skala pelonggaran kuantitatif tahun ini dan mengakhirinya pada pertengahan 2014 mendatang. (brc)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah