Dolar menuju kenaikan minggu kedua terhadap Euro dan Yen
Bloomberg, (28/6) – Dolar menuju
kenaikan minggu kedua berturut-turut terhadap euro dan yen sebelum
dikeluarkannya data yang menunjukkan sentiment dari para konsumen di AS
yang lebih kuat dan kegiatan usaha terekspansi selama bulan ini.
Penurunan euro memangkas keuntungan
kuartalan terhadap pasangan utama menjelang pertemuan pertemuan Bank
Sentral Eropa pada tanggal 4 Juli. Yen memperpanjang penurunan, karena
pasar saham naik sehingga mengurangi permintaan safe haven. Dolar
Australia dan Selandia Baru naik terbesar sejak 21 Juni di antara 10
mata uang yang dilacak oleh Indeks Korelasi Tertimbang Bloomberg pada
spekulasi bahwa penurunan yang terjadi baru-baru ini telah terlalu
cepat.
'Dolar masih dalam tren penguatan,' kata
Yasuhiro Kaizaki, wakil presiden pasar global pada Sumitomo Mitsui
Trust Bank Ltd di New York. 'Jika data AS terus kuat, dolar akan terus
dibeli.'
Dolar naik 0,2 persen menjadi 98,52 yen
pada pukul 08:39 pagi di Tokyo dan telah naik 0,6 persen selama minggu
ini. Mata uang itu berada di 1,3034 terhadap euro dari posisi 1,3038
kemarin dan 1,3122 pada 21 Juni lalu. Yen melemah 0,2 persen menjadi
128,42 per euro hari ini.
Laporan ekonomi dari Amerika hari ini
diperkirakan akan menunjukkan tingkat kepercayaan konsumen AS yang lebih
baik dari perkiraan untuk bulan Juni. Indeks sentimen konsumen dari The
Thomson Reuters / University of Michigan berada di level 83 pada bulan
Juni, dibandingkan dengan pembacaan sebelumnya untuk bulan di 82,7,
menurut perkiraan rata-rata ekonom dalam survei Bloomberg News. Indeks
itu masih lebih rendah dari enam tahun tertingginya di 84,5 yang dicapai
pada bulan Mei lalu.
Barometer bisnis The MNI Chicago
diperkirakan jatuh ke 55 pada Juni dari 58,7 pada bulan sebelumnya,
menurut sebuah jajak pendapat terpisah, angka di atas level 50
memberikan indikasi ekspansi. (frk)
Komentar