10 Vendor Smartphone Terbesar Dunia

-
http://images.detik.com/content/2015/01/21/1146/tc1.jpg
1. Samsung: Samsung masih cukup perkasa. Sepanjang tahun 2014, mereka bertengger di posisi pertama dengan market share 28%. (istimewa/gettyimages/detikcom)


http://images.detik.com/content/2015/01/21/1146/tc2.jpg
2. Apple: kesuksesan iPhone 6 membuat Apple mempertahankan posisinya di tempat kedua. Mereka punya pangsa pasar 16,4%. (istimewa/gettyimages/detkcom)


http://images.detik.com/content/2015/01/21/1146/tc3.jpg
3. Lenovo: Berkat akuisisi Motorola, Lenovo menggenggam pangsa pasar 7,9% di tahun 2014. (istimewa/gettyimages/detikcom)


http://images.detik.com/content/2015/01/21/1146/tc4.jpg
4. LG: Vendor asal Korea Selatan ini memiliki 6% pangsa pasar. (istimewa/gettyimages/detikcom)


http://images.detik.com/content/2015/01/21/1146/tc5.jpg
5. Huawei: di posisi 5 ada Huawei. Produsen yang juga berbasis di China ini pangsa pasarnya 5,9%. (istimewa/gettyimages/detikcom)


http://images.detik.com/content/2015/01/21/1146/tc6.jpg
6. Xiaomi: Xiaomi yang sedang naik daun bertengger di posisi 6. Secara keseluruhan di tahun 2014, mereka memiliki 4,2% pangsa pasar. (istimewa/gettyimages/detikcom)


http://images.detik.com/content/2015/01/21/1146/tc7.jpg
7. Coolpad: Di posisi 7, ada nama Coolpad, lagi-lagi vendor asal China. Mereka menggenggam 4,2% pangsa pasar. (istimewa/gizchina)


http://images.detik.com/content/2015/01/21/1146/tc8.jpg
8. Sony: Vendor asal Jepang ini berhasil meraih 3,9% pangsa pasar smartphone dunia dan masuk posisi 8. (istimewa/gettyimages/detikcom)




http://images.detik.com/content/2015/01/21/1146/tc9.jpg9. ZTE: Posisi 9 juga ditempati vendor asal China, ZTE. Mereka menggenggam 3,1% pangsa pasar. (istimewa/gettyimages/detikcom)http://images.detik.com/content/2015/01/21/1146/tc10.jpg

10. TCL: posisi nomor 10 ditempati vendor asal China, TCL. Karena laris di China, mereka memiliki 2,7% market share di pasar smartphone dunia. (istimewa/jetdroid)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

-
Gambar
pt rifan financindo  - Harga emas dunia   kembali merangkak naik pada perdagangan Senin kemarin (7/10/2019). Kenaikan harga emas sebagai instrumen investasi aman ( safe haven ) masih diwarnai kekhawatiran akan perlambatan ekonomi global. Pada Senin kemarin pukul 08:20 WIB, harga emas di pasar spot tercatat US$ 1.509,116/troy ons, naik 0,32% dibandingkan dengan penutupan pasar akhir pekan lalu lalu. Naiknya harga logam mulia ini sedikit banyak ditengarai karena kekhawatiran bahwa ekonomi global akan semakin terpuruk. Investor masih ketar-ketir menunggu kelanjutan babak negosiasi dagang Amerika Serikat (AS)-China di Washington pekan ini. Seperti diberitakan Bloomberg dan dikutip Reuters, pejabat China ragu untuk mengikuti kemauan AS. Kepala tim negosiator China, Wakil Perdana Menteri (PM) Liu He, mengatakan bahwa tawaran yang diajukan ke AS tidak termasuk reformasi kebijakan industri dan subsidi. Padahal keduanya termasuk dalam tuntutan utama Presiden AS ...
Baca selengkapnya

MELIHAT SEJARAH LEWAT TANAH, DAN FOTO BERSAMA MUMI

-
Gambar
RIFAN FINANCINDO RIFAN FINANCINDO - SEMARANG,  Cluster Museum Dayu jadi museum terbuka untuk dikunjungi traveler. Kamu bisa melihat aneka lapisan tanah dari zaman prasejarah ratusan ribu tahun silam. Cluster Museum Dayu di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah merupakan satu bagian dari kompleks Situs Purbakala Sangiran yang luasnya mencapai 59,2 Km persegi. Konsep cluster museum satu ini berbeda dengan museum lainnya di Sangiran. Alih-alih menonjolkan display di bangunan museum, di sini displaynya dipamerkan dalam bentuk anjungan-anjungan dalam bangunan terpisah. Bentuknya pun seperti punden berundak, atau malah mirip vila-vila di kawasan Puncak. Petualangan di museum ini dimulai dari titik teratas, kemudian turun hingga ke bawah. Itu karena setiap contoh lapisan tanah dari masing-masing era sejarah, bisa dilihat di Cluster Museum Dayu. Ini bentuk cluster Museum Dayu, mirip kompleks vila di Kawasan Puncak kan?  Mulai dari lapisan tanah teratas yaitu Notopuro y...
Baca selengkapnya

Pertumbuhan Inflasi Jepang Melambat

-
Gambar
Rifan Financindo Berjangka Semarang -  Berita fundamental ekonomi Jepang di hari Kamis(28/4), menunjukkan bahwa pertumbuhan inflasi konsumen Jepang telah melambat pada bulan Maret. Berdasarkan laporan resmi yang dirilis oleh Biro Statistik menyebutkan bahwa pertumbuhan inflasi konsumen inti Jepang mengalami penurunan 0.3% di bulan Maret ketika terpantau flat 0.0% di bulan Februari. Survei ekonom memperkirakan bahwa inflasi inti Jepang akan turun 0.2% di bulan Maret. Sedangkan untuk pertumbuhan inflasi yang berbasis bulanan terpantau naik 0.1% di bulan Maret dan untuk periode tahunan terpantau  turun 0.1%. Pasca dirilisnya data tersebut, pasangan USDJPY terpantau menguat 0.13% di level 111.62.
Baca selengkapnya