Harga Kedelai Masih Naik, Temperatur di Argentina Masih Tinggi
Harga
kedelai berjangka untuk perdagangan hari ini (23/12) tercatat mengalami
kenaikan dan melanjutkan tren positif sejak perdagangan akhir pekan
lalu. Cuaca kering dan tingginya temperatur rupanya masih terjadi pada
Argentina yang merupakan produsen kedelai terbesar di kawasan Amerika
Selatan. Kondisi tersebut telah berlangsung sejak pekan lalu dimana
temperatur di negara tersebut mencapai 37 derajat celcius.
Cuaca kering yang cukup panjang terjadi di Argentina dikhawatirkan
akan berimbas kepada produksi kedelai di negara tersebut dan persediaan
kedelai di kawasan Amerika Selatan. Apalagi kondisi cuaca yang sama
diperkirakan juga akan melanda negara tetangga, Brasil yang juga
merupakan produsen pangan seperti kedelai dan jagung.
Harga kedelai berjangka mengalami kenaikan 0,6% menjadi 13,3825
dollar per bushel. Level tersebut merupakan kenaikan tertinggi sejak 11
Desember lalu. Sedangkan harga jagung turun 0,4% menjadi 4,3175 dollar
per bushel.
Divisi Vibiz Research di Vibiz Consulting memprediksi bahwa
pergerakan harga kedelai diperkirakan akan masih berpeluang mengalami
kenaikan kembali. Selain disebabkan oleh sentimen positif mengenai
kondisi permintaan minyak nabati yang juga sedang meningkat di beberapa
negara importir seperti China dan India. Kondisi tersebut dapat juga
terlihat dari kenaikan harga minyak kelapa sawit yang merupakan komoditi
alternatif selain kedelai dalam pembuatan minyak nabati.
Komentar