Saat OK OCE Disebut Pelatihan Cuap-cuap dengan Bunga 13 Persen...

PT RIFAN FINANCIDO BERJANGKA –  Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta membahas pelaksanaan program OK OCE pada 2018 bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (9/1/2018). Dalam rapat pembahasan tersebut, berbagai pertanyaan, masukan, dan kritik disampaikan anggota Dewan.
Salah satu yang mengkritik program pelatihan kewirausahaan tersebut adalah anggota Komisi B DPRD DKI, Nur Afni Sajim. Dia mengaku menghadiri pelatihan yang digelar di kecamatan-kecamatan di Jakarta Barat, kecuali Kecamatan Tamansari.

Dari hasil pantauannya, Afni menilai Dinas UMKM dan jajarannya tidak siap menjalankan pelatihan tersebut. Peserta pelatihan direkrut asal-asalan oleh lurah, sehingga banyak peserta yang tidak mengerti pelatihan yang mereka ikuti.
"Saya bingung, ini aneh, ini pelatihan paling aneh yang pernah saya datangi. (OK OCE) ini pelatihan cuap-cuap, Pak. Saya kontrol betul di Jakarta Barat," kata Afni dalam rapat tersebut, Selasa (9/1/2018).

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim saat rapat Komisi B bersama Dinas UMKM DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (9/1/2018).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Nur Afni Sajim saat rapat Komisi B bersama Dinas UMKM DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (9/1/2018).(KOMPAS.com/NURSITA SARI)
Afni mempertanyakan apa yang akan dilakukan Pemprov DKI kepada para calon wirausaha setelah memberikan pelatihan. Ia juga mempertanyakan maksud dan tujuan pelatihan OK OCE. Sebab, Dinas Perindustrian dan Energi serta Dinas Tenaga Kerja DKI telah mengadakan pelatihan yang sifatnya lebih teknis.

Menurut Afni, Dinas UMKM lebih baik mengalokasikan anggaran OK OCE untuk kebutuhan lain, seperti memperbanyak membangun lokasi binaan dan lokasi sementara untuk memfasilitasi pelaku usaha UMKM berjualan.

Selain itu, politikus Partai Demokrat itu menilai bunga yang ditetapkan untuk pinjaman modal peserta OK OCE terlalu tinggi.
Bank DKI memasang bunga 13 persen untuk pinjaman modal, lebih tinggi dibandingkan bunga pinjaman modal yang ditetapkan bank-bank lainnya.

Afni mencontohkan bunga pinjaman modal dari Bank Artha Graha 7 persen dan Bank BNI 9 persen.

"Apa yang diuntungkan dengan pelatihan (OK OCE) itu? Bunganya saja 13 persen. Jadi, mana mungkin itu pelaku usaha sanggup meminjam dengan Bank DKI atau Jamkrida dengan bunga 13 persen," ujarnya.

Selain Afni, beberapa anggota Komisi B juga mengkritik dan menanyakan sejumlah hal, seperti target wirausaha baru yang dihasilkan, gaji pendamping OK OCE, dan lainnya.
Jawaban Sandiaga
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan sambutan dalam acara rapat koordinasi Relawan OK OCE Melawai 16 di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017).
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memberikan sambutan dalam acara rapat koordinasi Relawan OK OCE Melawai 16 di Jakarta Creative Hub, Jakarta Pusat, Sabtu (25/11/2017).(KOMPAS.com/NURSITA SARI)
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno mengatakan, setiap pelatihan pasti selalu disampaikan dengan berbicara. Begitu pun dengan program OK OCE. 

Pelatih harus bercuap-cuap untuk memberikan contoh dan motivasi.

"Kalau program cuap-cuap, ya pelatihan itu memang seperti itu," ujar Sandiaga.
Sandiaga meminta semua pihak menghargai kata-kata, seperti yang selalu disampaikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sebab, semua pekerjaan selalu berawal dari kata-kata.

Kepala Dinas UMKM DKI Jakarta Irwandi mengakui pelatihan OK OCE yang berada di bawah naungan Suku Dinas UMKM setiap wilayah memang hanya pelatihan lisan. Sebab, pelatihan yang lebih teknis dilakukan Dinas Perindustrian dan Energi serta Dinas Tenaga Kerja.

"Pelatihan teknis ada di Dinas Perindustrian dan Energi dan Dinas Tenaga Kerja. Kalau di kami, ya, cuap-cuap, memberikan motivasi bagaimana orang bisa berdagang, bagaimana orang bisa berusaha, bagaimana jadi pengusaha, pasti ada cuap-cuap," kata Irwandi.
Bunga modal 13 persen
Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta Irwandi di kawasan Kuningan, Jumat (4/8/2017).
Kepala Dinas UMKM dan Perdagangan DKI Jakarta Irwandi di kawasan Kuningan, Jumat (4/8/2017). (KOMPAS.com/JESSI CARINA )
Sandiaga menyampaikan, bunga yang ditetapkan untuk pinjaman modal peserta OK OCE merupakan perjanjian bisnis Bank DKI. Dia mengaku tidak bisa mengintervensi karena Pemprov DKI hanya memberikan peserta pelatihan OK OCE akses meminjam modal ke perbankan.

"Mengenai tingkat suku bunga itu B2B (business to business) karena kami hanya memfasilitasi," katanya.

Menurutnya, ada beberapa perbankan dan lembaga pembiayaan yang bisa memberikan bunga lebih rendah. Hal itu menjadi bagian kompetisi perbankan dan lembaga pembiayaan untuk mendapatkan peminjam dana.

Sementara itu, Irwandi menyebut, Pemprov DKI tidak akan hanya bekerja sama dengan BUMD DKI Jakarta.

Rencananya, Pemprov DKI juga akan menggandeng Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Kementerian Koperasi dan UKM sebagai lembaga yang menyediakan pinjaman modal dengan bunga lebih rendah, yakni 6-7 persen.

OK OCE
Adapun, program kewirausahaan OK OCE atau One Kecamatan One Center Entrepenuership merupakan program unggulan Anies-Sandiaga sejak kampanye Pilkada DKI 2017. Program tersebut merupakan solusi yang ditawarkan Anies-Sandiaga untuk mengurangi jumlah pengangguran, serta meningkatkan ekonomi warga ibu kota agar "naik kelas".

Saat kampanye, Sandiaga menjanjikan program OK OCE akan mempermudah warga mendapat lapangan usaha. Program itu juga akan membantu warga mendapatkan pinjaman modal hingga mencapai Rp 300 juta.

"Kami akan permudah lahan usaha dengan garansi inovasi, kami akan permudah juga kredit sampai Rp 300 juta. Kami akan memberikan pendampingan melalui mentorship," ujar Sandiaga dalam debat tersebut.

Pandji Pragiwaksono, salah satu artis yang mendukung pencalonan Anies-Sandiaga ikut membantu mengampanyekan program tersebut. Dari sebuah video singkat yang diunggah di Youtube, Pandji menjelaskan progam kewirausahaan OK OCE akan membantu menghasilkan 200.000 pengusaha baru dan membuka 44 pos pengembangan kewirausahaan. Program dapat diikuti seluruh warga DKI Jakarta.

Pengembangan program OK OCE akan membuat co-working spaceyang tidak hanya membantu ruang fisik, tapi juga memberikan dukungan modal, akses market, dan mentor bagi pengusaha.

Program OK OCE juga akan memberikan pendampingan perencanaan keuangan untuk UMKM dan pewirausaha baru. Pengembangan OK OCE lainnya ialah Jakarta Entrepreneur Mentorship. "Pemimpin bisnis di Jakarta menjadi mentor bagi pengusaha baru," ujar Pandji.

Sumber: kompas.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Global Masih Volatil, Potensi Harga Emas Melesat Terbuka

PETUGAS VETERAINER DATANG UNTUK ANALISA KEMATIAN KAMBING YANG MENDADAK

Aneka Gethuk Jajan khas jawa Tengah